Inibaru.id - Mungkin kebanyakan dari kita sudah banyak mengonsumsi daging kurban untuk beberapa hari ini. Sekarang bukankah saatnya memilih varian protein lain, misalnya ayam? Sayangnya, harga unggas satu ini tinggi di pasaran ya, Millens?
Di daerahmu, berapa harga per kilo daging ayam? Kalau di Ibu Kota, harga daging ayam sempat tembus Rp50 ribu per ekor. Harga ini hampir dua kali lipat dari harga jual yang biasanya hanya Rp30 ribu per ekor.
Kondisi ini akhirnya membuat Presiden Joko Widodo turun tangan untuk mengecek langsung penjualan unggas tersebut. Menurut Jokowi, kenaikan harga ayam dipicu oleh masalah pasokan.
"Yang naik harga tinggi memang daging ayam. Biasanya di harga Rp30 ribu, Rp32 ribu. Ini sudah mencapai Rp50 ribu. Nanti saya cek. Mungkin ada problem di suplainya, di pasokannya," kata Jokowi saat meninjau Pasar Palmerah, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Setelah kunjungan itu, Presiden lantas memerintahkan para menteri untuk menstabilkan harga pangan yang melonjak. Hal ini agar perekonomian Indonesia bisa tetap tumbuh positif di paruh kedua tahun ini.
Menurutnya, jika harga-harga terus naik, inflasi akan kembali melonjak. Pada saat ini inflasi sudah berhasil dijaga di bawah 4 persen setelah sempat menyentuh 6 persen pada saat pandemi Covid-19 lalu.
"Terus jaga inflasi di daerah dan pastikan capaian investasi sesuai target! Ini kunci!" ucap Jokowi.
Inflasi Bulan Juni
Kenaikan harga ayam ini rupanya memberikan pengaruh terhadap laju inflasi bulan Juni tahun ini. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi bulanan atau month to month (mtm) Juni 2023 sebesar 0,14 persen dan tingkat inflasi sepanjang tahun atau year to date (ytd) Januari-Juni 2023 sebesar 1,24 persen.
“Tingkat inflasi komponen inti Juni 2023 sebesar 2,58 persen yoy, inflasi mtm sebesar 0,12 persen, dan inflasi ytd sebesar 1,06 persen,” tegas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.
BPS mencatat harga daging ayam, telur, rokok, hingga tiket pesawat yang makin mahal menjadi penyumbang inflasi Juni 2023. Selain itu, menurut Pudji, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang merupakan indeks kelompok pengeluaran merupakan beberapa hal yang membuat inflasi.
Ada lagi kelompok yang menciptakan inflasi, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok kesehatan, transportasi, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, serta kelompok pendidikan.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan,” tuturnya.
Hm, semoga saja harga bahan makanan di pasaran kembali stabil agar inflasi nggak naik tajam ya, Millens? Kalau harga daging ayam sedang tinggi begini, mending "puasa" makan ayam dulu saja nggak, sih? Ha-ha. (Siti Khatijah/E03)