Inibaru.id - Kenaikan harga BBM yang terjadi beberapa hari lalu memberi pengaruh ke banyak sektor. Kenaikan harga energi tersebut juga akan berkontribusi terhadap lonjakan inflasi sebesar 1,8 persen. Dengan tambahan tersebut, tingkat inflasi tahun ini bisa menyentuh 6,8 persen.
Nggak mau hal itu terjadi, Presiden Joko Widodo mengajak para gubernur, bupati, dan walikota untuk bersama-sama mengendalikan inflasi tahun ini agar tetap berada di bawah 5 persen. Bagaimana caranya?
Jokowi menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah untuk segera menggunakan 2 persen dari dana transfer umum berupa dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) untuk menangkal infasi. Dana tersebut bisa digunakan untuk menutup biaya transportasi logistik khususnya di sektor pangan.
Dana Umum untuk Menutup Biaya Angkut
Untuk mengirim bawang merah dari wilayah sentra Brebes ke Lampung misalnya, pemerintah daerah masing-masing bisa mengintervensi dengan membayar tarif angkutan. Dengan demikian, harga bawang merah yang berlaku di pasar Lampung nggak terbebani biaya angkut perjalanan.
"Dengan begitu, harga yang terjadi adalah harga di petani dan langsung harga di pasar," jelas Presiden saat memimpin Rapat Pembahasan Pengendalian Inflasi di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/9).
Opsi lain, pemerintah daerah bisa membeli komoditas langsung dari petani atau peternak, kemudian membawanya ke pasar dan menjualnya kepada para pedagang dengan harga asli dari petani atau peternak.
"Artinya, semua biaya transportasi ditanggung oleh pemda. Kalau semua daerah melakukan itu, kita akan bisa menahan inflasi," ucap mantan wali kota Solo itu.
Cara yang diungkapkan Jokowi pernah dia terapkan semasa menjabat wali kota. Kala itu dia menutup biaya transportasi sehingga inflasi di daerah hanya 1,2 persen.
Bantuan untuk Nelayan, Ojek, dan Pelaku UMKM
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, saat ini ada dana sebesar Rp 2,17 triliun yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai program, salah satunya untuk membantu menekan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Terutama bagi para nelayan yang setiap hari membutuhkan solar. Kemudian ojek yang menggunakan pertalite. Mereka bisa dibantu dengan subsidi," ujar Jokowi.
Selain dua kelompok tersebut, para pelaku usaha UMKM juga menjadi salah satu kalangan yang disoroti kepala negara. Sektor itu dinilai membutuhkan stimulus untuk membeli bahan baku yang harganya ikut melonjak akibat kenaikan harga BBM.
Selain dana transfer umum, ada juga dana nggak terduga yang bisa dimanfaatkan dalam situasi seperti sekarang. Jokowi menyebut ada sekitar Rp 9,9 triliun yang bisa dimaksimalkan.
Ya, semoga strategi-strategi yang ditawarkan presiden itu diterapkan dengan baik oleh para kepala daerah dan bisa menekan angka inflasi akibat penaikan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi jenis Pertamax ya, Millens! (Siti Khatijah/E03)
Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Redam Inflasi, Presiden Minta Daerah Intervensi Transportasi Pangan