BerandaHits
Jumat, 2 Des 2021 17:00

Duh, Danau Kelimutu Mengering, Ada Apa?

Salah satu dari tiga Danau Kelimutu mengering. Hal ini membuat banyak pihak khawatir. (Flickr/ David Stanley)

Salah satu tujuan wisata alam paling populer di Indonesia, Danau Kelimutu mengering. Banyak pihak yang khawatir dengan hal ini. Lantas, apa ya penyebab dari fenomena alam ini?

Inibaru.id - Salah satu danau paling unik di Indonesia adalah Danau Kelimutu. Fotonya bahkan sempat dijadikan gambar salah satu pecahan Rupiah. Belakangan muncul kabar kalau Danau Kelimutu mengering. Apa yang terjadi ya?

Danau Kelimutu sebenarnya adalah kawah dari Gunung Kelimutu yang ada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Nah, kawah ini punya tiga danau dengan warna yang berbeda-beda. Keunikan inilah yang membuat Danau Kelimutu masyhur jadi tempat wisata yang diburu wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dasarnya, warna ketiga danau ini adalah merah, biru, serta putih. Setiap warna danau memiliki makna tersendiri. Danau dengan warna biru dikenal sebagai Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang berarti tempat berkumpulnya arwah generasi muda yang sudah meninggal. Sementara itu, danau dengan warna merah dikenal dengan sebutan Tiwu Ata Polo yang artinya adalah tempat berkumpulnya arwah orang-orang yang semasa hidup berbuat jahat.

Yang terakhir adalah danau berwarna putih dengan sebutan Tiwu Ata Mbupu yang artinya tempat berkumpulnya arwah orang tua yang sudah meninggal. Nah, karena danau ini adalah tempat berkumpulnya arwah, warga lokal pun sering menempatkan sesajen di sana.

Kabar menurunnya permukaan danau kelimutu diunggah situs kelimutu.id pada 19 Agustus 2021 lalu. Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu, yang mengalami kondisi ini adalah Danau Tiwu Ata Mbupu berwarna putih atau Kawah III. Hanya, penurunan ini ternyata sudah berlangsung enam tahun terakhir.

Menurut petugas, penurunan permukaan air Danau Kelimutu normal. (Flickr/ Bethany Ciullo)

Kalau menurut petugas, penurunan permukaan danau ini sama sekali nggak terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Kelimutu. Namun, petugas mengaku masih membutuhkan kajian lebih lanjut seperti kajian vulkanologi, kajian geologi, hingga penyelidikan kondisi di bawah permukaan air danau yang memakai metode geofisika serta geokimia.

Balai Taman Nasional Kelimutu sendiri sudah meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Kementerian ESDM untuk melakukan penelitian terkait fenomena alam ini.

Nah, Kementerian ESDM memberikan respons dengan menyebut fenomena penurunan permukaan air danau kawah nggak perlu dirisaukan karena wajar terjadi di gunung-gunung berapi di manapun, termasuk di Indonesia. Sementara itu PVMBG mengaku siap membantu jika memang diadakan penelitian terkait hal ini.

Ada dugaan jika penurunan curah hujan pada 2019 membuat penguapan air di Danau Tiwu Ata Mbupu berlangsung dengan lebih parah. Meski begitu, PVMBG nggak berani menuding hal ini sebagai penyebabnya.

Untungnya, foto pada 14 Agustus 2021 menyebut permukaan danau ini sudah mulai kembali meningkat meski masih belum normal. Balai Taman Nasional Kelimutu pun berharap kondisi ini terus terjadi sehingga permukaan air danau ini bisa kembali normal sebagaimana pada 2017 lalu.

Wah, lumayan mengejutkan juga ya kabar Danau Kelimutu mengering ini, Millens. (Sin,Wik/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: