Inibaru.id - Masuk ke era digital bukan berarti tanpa masalah. Negara berkembang pun seperti Indonesia nggak lepas dari masalah di zaman serba digital. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyuarakan kesadaran akan tantangan besar yang dihadapi negara-negara berkembang di era digital, terutama terkait dengan perang melawan disinformasi seperti hoaks, perundungan daring, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, dan fitnah.
Dalam High Panel Session the Third Summit for Democracy Forum KTT Demokrasi ke-3 di CEOX, Seoul, Korea Selatan, pada Selasa (19/3/2024), Wamen Nezar Patria menggarisbawahi pentingnya penanganan tantangan ini secara holistik, khususnya sesuai dengan konteks negara Selatan-Selatan.
“Persoalan selanjutnya yang dihadapi negara-negara low and middle income di era digital adalah keterbatasan sumber daya, kendala bahasa, kesenjangan ilmu pengetahuan, minimnya infrastruktur digital serta hambatan politik dan juga hukum,” tegasnya.
Kondisi ini telah menjadi perhatian sejak KTT Demokrasi ke-2 di Kosta Rika yang menghasilkan Summit for Democracy Declaration, yang menekankan sembilan komitmen penting yang harus diantisipasi oleh negara-negara, termasuk perlindungan HAM, kebebasan pers, penegakan hukum, pencegahan korupsi, pemanfaatan teknologi yang mendukung demokrasi, pemilu yang adil dan berkualitas, serta penanganan isu-isu global seperti pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, dan ketahanan pangan.
Dalam KTT Demokrasi ke-3, yang dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan umum di 40 negara, perhatian pada negara-negara berkembang menjadi topik relevan dengan tema Democracy for Future Generations.
“Peran generasi muda jelas sangat menentukan baik dalam pengembangan teknologi, khususnya AI maupun menjaga dan meningkatkan kualitas demokrasi. Inilah tantangan demokrasi di era digital,” tandas Wamenkominfo.
Baca Juga:
Jatuh Korban, Klakson Telolet DilarangWamen Nezar Patria juga membagikan pengalaman Indonesia dalam Pemilu yang baru saja dilaksanakan. Dia mencatat bahwa di tengah kemajuan teknologi, tantangan utama adalah disinformasi, terutama dengan munculnya konten deepfake yang menampilkan gambar berkualitas tinggi.
Namun, hasil dari Kampanye Pemilu Damai 2024 dan peningkatan literasi digital nasional telah berhasil mengurangi persebaran konten hoaks terkait pemilu. Wamenkominfo menyatakan penurunan signifikan dalam jumlah konten hoaks pada Pemilu 2024, menunjukkan keberhasilan langkah-langkah yang telah diambil dalam menanggulangi disinformasi.
Rangkaian KTT Demokrasi ke-3 yang diselenggarakan di Korea Selatan pada tanggal 18 hingga 20 Maret 2024 dihadiri oleh Wamenkominfo Nezar Patria bersama Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan.
Kecerdasan dan kebijakan dalam menanggapi informasi yang disebarkan jalur digital memang diperlukan. Hm, menurutmu apa lagi yang bisa kita lakukan untuk menghadapi tantangan di era digital , Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)