inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Jatuh Korban, Klakson Telolet Dilarang
Kamis, 21 Mar 2024 19:24
Penulis:
Bagikan:
Klakson telolet dilarang Kemenhub. (Radartuban/Widodo)

Klakson telolet dilarang Kemenhub. (Radartuban/Widodo)

Setelah kasus anak 5 tahun tewas akibat mengejar bus demi meminta klakson telolet, Kemenhub putuskan melarang klakson telolet. Bagaimana nanti penerapan larangan ini di lapangan?

Inibaru.id – Tewasnya seorang bocah di Pelabuhan Merak, Cilegon, akibat terlindas bus gara-gara meminta bus menyalakan klakson telolet berbuntut panjang. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan untuk mengimbau seluruh operator bus di Tanah Air untuk nggak lagi memakai klakson telolet di armada bus yang mereka kelola.

Peristiwa nahas yang memicu munculnya larangan ini terjadi pada Minggu (17/3/2024) siang, tepatnya sekitar 13.30 WIB lalu. Kala itu, sebuah bus melaju dari Kota Cilegon dan memasuki dermaga eksekutif Pelabuhan Merak. Sang bocah yang masih berusia 5 tahun, Rendi, meminta bus tersebut menyalakan telolet.

Bukannya berdiri atau melompat-lompat di pinggir jalan, Rendi justru berlari ke sisi kiri bus dan masuk ke blindspot sang pengendara bus. Karena nggak melihatnya, sopir membelokkan bus ke kiri dan Rendi pun terlindas ban kiri belakang bus. Korban pun tewas di tempat.

“Di TKP, pada saat bus melaju dari arah kiri jalan aada pejalan kaki saudara Rendi yang berlari ke samping kendaraan bus untuk meminta ‘telolet’,” ungkap Kasat Lantas Polres Cilegon AKP Riska Tri Aditya sebagaimana dilansir dari Detik, Senin (18/3/2024).

Sebenarnya, selain karena kejadian ini, ada pertimbangan lain yang membuat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub memutuskan untuk melarang klakson telolet, yaitu demi keamanan bus yang membutuhkan pengereman prima. Hal inilah yang disoroti oleh Direktur Sarana Transportasi Jalan Danto Restyawan.

Klakson telolet ternyata bisa mengganggu sistem pengereman bus. (Tirto/Antara/Oky Lukmansyah)
Klakson telolet ternyata bisa mengganggu sistem pengereman bus. (Tirto/Antara/Oky Lukmansyah)

Menurut Danto yang mendapatkan informasi ini dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), klakson telolet bisa membuat sistem rem kehabisan pasokan udara yang membuat fungsi rem jadi nggak optimal, lo!

“Dirjen Perhubungan Darat sudah memberikan surat edaran kepada seluruh Dinas Perhubungan se-Indonesia agar lebih memperhatikan dan memeriksa penggunaan komponen tambahan seperti klakson telolet pada setiap angkutan umum saat melakukan pengujian berkala,” kata Danto dalam keterangan resmi yang digelar Dirjen Perhubungan Darat pada Rabu (20/3).

Yang pasti, nantinya angkutan umum yang melanggar surat edaran tersebut, termasuk jika tetap memakai klakson telolet, nggak bakal lolos uji berkala lo. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan yang memang sudah membahas tentang pemakaian klakson.

“Pasal 69 mengungkap bahwa suara klakson kendaraan dibatasi paling rendah 83 desibel dan paling tinggi 118 desibel. Jika melanggar, bakal dikenakan denda Rp500 ribu,” jelas Danto.

Meski bakal membuat kesenangan anak-anak atau orang yang hobi meminta bus menyalakan klakson telolet ini berkurang, keputusan Kemenhub untuk melarang klakson telolet ini sebenarnya bisa dimengerti ya, Millens. Apalagi, sudah ada korban akibat hal ini. (Arie Widodo/E05)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved