BerandaHits
Jumat, 9 Mar 2023 11:01

Dari Brebes hingga Jepara, Waspadai 13 Sesar Aktif di Pantura Jateng

Ilustrasi: 13 sesar aktif di Pantura Jateng berpotensi menimbulkan gempa bumi. (Pixabay/Andrew Martin)

Wilayah pantura dari Brebes hingga Jepara nggak luput dari patahan lempeng tanah yang berpotensi menimbulkan gempa bumi. Waspadai 13 sesar aktif di Pantura Jateng ini, yuk!

Inibaru.id – Rentetan gempa bumi di Cianjur yang disebabkan oleh Patahan Cugenang pada November 2022 membuat BMKG terus melakukan pemetaan lokasi rawan gempa di seluruh Indonesia. Salah satu hasilnya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Heri Susanto Wibowo menyebut ada 13 sesar aktif di Pesisir Utara Jawa Tengah.

“Untuk wilayah Jateng, sebetulnya banyak sekali yang belum teridentifikasi, yang dampaknya bisa membuat kekuatan gempa yang besar, misalnya sesar di Dieng yang bisa jadi memiliki energi besar untuk yang dilepaskan,” kata Heri, Rabu (8/3/2023).

Namun begitu, pihaknya memastikan ada 13 patahan atau sesar lokal aktif yang tersebar di wilayah pesisir utara Jateng. Menurutnya, sesar ini bisa sewaktu-waktu berpotensi menimbulkan gempa bumi berkekuatan besar.

“Sesar aktif di pantai utara (pantura) itu tersebar di beberapa daerah, yakni Kabupaten Brebes, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Grobogan, Jepara, dan Pati,” kata dia.

Sesar Baribis Kendeng

Ilustrasi: 13 sesar aktif di Pantura Jateng adalah bagian dari sesar Baribis Kendeng. (Pixabay/Pexels)

Ke-13 sesar aktif di Pantura Jateng itu merupakan bagian dari Sesar Baribis Kendeng yang meliputi segmen Brebes, Weleri, Pekalongan, Pemalang, Semarang, Grobogan, Ajibarang, Rawapening, dan Kendeng. Tiap segmen memiliki panjang yang variatif.

“Wilayah pantura yang struktur tanahnya kebanyakan lunak berpotensi membuat efek guncangan gempa lebih besar,” aku Heri.

Dia menambahkan, jenis tanah lunak memang lebih berisiko ketimbang tanah keras karena bisa menimbulkan kerusakan yang lebih parah. Potensi gempa tersebut, lanjutnya, akan jauh lebih besar terjadi di lokasi yang sesarnya lebih panjang.

“Semakin panjang patahan, diprediksi semakin besar potensi gempanya,” ungkapnya.

Mitigasi Gempa

Ilustrasi: Mitigasi bencana menjadi langkah antisipasi terbaik untuk menyikapi potensi gempa di wilayah Pantura Jateng. (Pixabay/RAEng_Publications)

Mengantisipasi ancaman yang mungkin muncul akibat 13 sesar aktif di kawasan pesisir utara Jateng tersebut, Heri mengatakan, BMKG telah berusaha sebaik mungkin untuk memperkuat mitigasi gempa. Mereka juga terus melakukan peningkatan kemampuan adaptasi masyarakat di lokasi rawan gempa.

“Kami berusaha meningkatkan kapasitas masyarakat, terutama berkaitan dengan pemahaman untuk memperkuat kontruksi bangunan agar lebih tahan gempa,” terang Heri.

Untuk saat ini, pihaknya memang mengaku belum mengidentifikasi secara mendetail seberapa tahan gedung atau masjid sekolah di Jateng terhadap gempa bumi. Yang pasti, dia mengimbuhi, kalau suatu wilayah pernah mengalami gempa dan ada bangunannya yang retak, kemungkinan belum tahan gempa.

“Sebagai contoh, di Ambarawa kemarin banyak rumah yang retak; hal ini menandakan bangunan di sana tidak tahan gempa,” tandasnya.

Keberadaan 13 sesar aktif di pesisir utara Jateng itu bukanlah untuk menakut-nakuti kita yang tinggal di wilayah pantura. Sebaliknya, informasi itu adalah sarana agar kita lebih waspada dan berusaha menyiapkan mitigasi gempa untuk orang-orang tersayang. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024