Inibaru.id – Legenda sepak bola Turki Volkan Demirel menangis tersedu-sedu saat melakukan live Instagram beberapa saat setelah gempa Turki dengan kekuatan magnitudo 7,8 melanda bagian selatan negara tersebut. Mantan kiper yang biasanya terlihat dengan wajah garang tersebut nggak kuasa melihat begitu banyak korban berjatuhan. Dia memohon semua orang untuk segera datang dan meminta pertolongan.
Demirel kini bekerja di klub Hatayspor yang berlokasi di Kota Antakya, salah satu kota terdekat dengan titik episenter gempa. Saking parahnya, otoritas setempat masih kesulitan menghitung berapa banyak bangunan yang runtuh dan orang-orang yang terjebak dalam reruntuhan tersebut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung mengutus Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) untuk segera melakukan hal-hal yang diperlukan. Seluruh kegiatan olahraga di seantero Turki juga dihentikan agar semua pihak fokus mengurus dampak dari gempa tersebut.
“Kami harap bisa melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin,” ucap Erdogan sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia, Senin (6/2/2023).
Fenomena Earthquake Lights Muncul saat Gempa
Nggak hanya guncangan yang luar biasa, banyak video-video yang menunjukkan munculnya earthquake lights saat gempa Turki menerjang. Cahaya gempa ini memiliki ciri khas, yaitu warna biru toska terang yang terlihat jelas jika gempa besar muncul pada malam hari.
Sebelum gempa Turki. Pada 16 Maret 2022 lalu, gempa dengan kekuatan magnitudo 7,4 menerjang Fukushima, Jepang. Video CCTV menunjukkan munculnya cahaya gempa yang cukup terang di langit menyinari kota. Hal yang sama juga terlihat saat gempa dengan Magnitudo 6,6 melanda Menyuan County, Qinghai Province pada 8 Januari 2022 dan gempa 7,1 M di Acapulco, Meksiko pada 7 September 2021.
Berdasarkan informasi yang dikeluarkan Nationalgeographic.co.uk pada 19 April 2019, earthquake lights atau cahaya gempa memang bisa muncul meski cukup jarang terjadi. Seorang peneliti dari San Jose State University bernama Friedemann Freund bahkan memiliki catatan terkait cahaya gempa tersebut dalam Seismological Research Letters yang diterbitkan pada 2014. Dalam catatan tersebut, terkuak bahwa laporan tentang cahaya gempa sudah muncul sejak 1600-an.
Freund pun berterori bahwa cahaya gempa ini muncul akibat gesekan bebatuan pada kerak bumi saat terjadi aktivitas seismik yang menyebabkan kemunculan energi listrik. Energi ini kemudian lepas ke atmosfer saat gempa terjadi. Menariknya, cahaya ini seringkali muncul sesaat sebelum gempa muncul, bukannya setelah gempa.
Meski begitu, seismolog dari Universitas Otonom Nasional Meksiko bernama Victor Atienza mengaku belum yakin jika cahaya gempa memang bisa muncul akibat aktivitas seismik.
“Kami masih ragu. Bisa jadi memang ada awan hujan yang dipenuhi petir dan orang-orang mengira itu adalah cahaya gempa,” ucapnya sebagaimana dilansir dari Tribunnews (10/9/2021).
Hal ini diamini akun yang sering membahas fenomena alam @Jogja_Uncover. Ia mengatakan pada saat gempa terjadi di Turki, memang sedang ada cukup banyak petir.
Para ahli memang masih memperdebatkan tentang cahaya gempa atau earthquake lights ini. Yang pasti, fenomena ini memang cukup menakutkan, apalagi saat gempa besar sedang menerjang. Semoga saja banyak warga Turki yang bisa diselamatkan, ya Millens. (Arie Widodo/E10)