BerandaHits
Senin, 16 Feb 2025 09:59

Bikin Sebal, Mengapa Lalat Sering Hinggap di Tubuh Manusia?

Lalat sering hinggap di tubuh manusia. (Shutterstock/Phol20)

Sudah diusir berkali-kali, tetap saja lalat sering hinggap di tubuh manusia. Suaranya saat terbang juga bikin risih. Apa penyebabnya?

Inibaru.id – Salah satu hewan yang paling menjengkelkan di dunia adalah lalat. Meski nggak menggigit sebagaimana nyamuk atau semut, lalat bisa menyebarkan penyakit. Kebiasannya yang terus terbang di sekitar tubuh kita dan sesekali hinggap juga bikin risih. Tapi, kepikiran nggak mengapa lalat sering hinggap di tubuh manusia?

Nggak cuma suara dengungannya yang nggak enak banget didengar, sensasi pada kulit tatkala kaki-kaki lalat menempel pada kulit manusia juga bikin risih. Sayangnya, meski sudah kita halau, tetap saja lalat seperti pengin hinggap lagi ke tubuh kita.

Usut punya usut, lalat ternyata punya alasan yang mirip dengan nyamuk yang juga suka hinggap sekaligus mengisap darah manusia yaitu tertarik dengan karbon dioksida yang kita produksi saat mengeluarkan napas. Lebih dari itu, aroma lain yang diproduksi manusia seperti asam laktat dan asam karboksilat.

“Iya, mereka tertarik pada karbon dioksida yang kita produksi. Mereka mampu melihat aroma yang kita produksi layaknya saat kita melihat tampilan kamera infra meah,” ucap pakar entomologi Jonathan Larson yang berasal dari University of Kentucky, Amerika Serikat, (11/2/2025).

Lalat meminum nutrisi dari kulit. (Ist)

Selain aroma, ada hal lain yang juga bikin lalat tertarik untuk terus hinggap di tubuh manusia, yaitu adanya beberapa nutrisi yang bisa lalat minum pada kulit kita, lo! Yap, kamu nggak salah baca. Kalau lalat hinggap lalu seperti berlama-lama di kulit kita, artinya mereka sedang minum. Tapi, jangan kira mereka mengisap darah seperti nyamuk ya? Mereka hanya minum apa yang ada pada permukaan kulit saja.

“Keringat dan minyak alami kulit kaya akan berbagai zat, senyawa, hingga karbohidrat dan protein yang dibutuhkan lalat,” lanjut Larson.

O ya, terkait dengan rasa risih dan geli saat lalat-lalat ini hinggap di kulit manusia, hal ini disebabkan oleh saat mereka hinggap, kakinya yang memiliki reseptor khusus tersebut bakal aktif untuk menentukan apakah ada nutrisi yang layak dikonsumsi atau nggak. Setelah itu, mereka bakal mengeluarkan semacam enzim pencernaan khusus untuk mencairkan objek yang dianggap layak untuk dimakan. Setelah mencair, makanan itu tinggal disedot deh lewat mulitnya.

Yang pasti, meski nggak mengisap darah layaknya nyamuk, lalat termasuk dalam hewan penyebar penyakit karena kebiasaan mereka hinggap di berbagai benda koyor dan penuh kuman.

Kita sebaiknya juga rutin menjaga kebersihan demi mencegah hewan ini beterbangan di dekat rumah. Gunakan juga wewangian seperti minyak lemon eucalyptus yang dibenci mereka. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Cuaca Ekstrem Sepekan Terakhir, Banjir di Demak Meluas hingga Tiga Kecamatan

8 Feb 2025

Mi Ayam Pak Teguh; Kuliner Legendaris di Semarang yang Hanya Buka Tiga Hari Sepekan

8 Feb 2025

Tiada Lagi Hallyu Wave di Penghargan Grammy, BTS Belum Terganti?

8 Feb 2025

Tiga Bulan Terendam Banjir, Warga Sayung Mulai Harapkan Bantuan

8 Feb 2025

Jeda Empat Tahun, Komik 'Yotsuba' Seri ke-16 akan Dirilis pada 26 Februari 2025

8 Feb 2025

Berkat Gas Rawa, Warga Grobogan Tetap Tenang saat Elpiji Langka

8 Feb 2025