BerandaHits
Jumat, 16 Des 2021 13:14

Banyak Kasus Kekerasan Seksual di Pesantren, Kemenag Janjikan Ini

Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut Kemenag sudah melakukan sejumlah langkah untuk mencegah kekerasan seksual di pesantren. (Medcom/ Dok Humas Kemenag)

Kasus Kekerasan seksual di Pesantren membuat banyak masyarakat geram. Kemenag pun langsung turun tangan dan bakal melakukan sejumlah langkah demi mencegahnya kembali terjadi.

Inibaru.id – Kasus kekerasan di Indonesia seperti terus bermunculan dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, beberapa di antaranya terjadi di pesantren. Hal ini memicu keprihatinan banyak orang, termasuk dari kalangan Kementerian Agama (Kemenag).

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengaku pihaknya langsung turun tangan dengan membuat sejumlah strategi yang diharapkan bisa mencegah terjadinya kasus-kasus kekerasan seksual di kalangan pesantren di kemudian hari. Dia mengungkapnya saat meresmikan Program Studi Siber Pendidikan Agama (PAI) di Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Selasa (14/12/2021).

Menurut Kemenag, kasus-kasus kekerasan seksual ini bisa memberikan efek buruk jauh lebih besar dari yang kita sangka. Nggak hanya korban yang bisa saja mengalami trauma seumur hidup, hal ini juga mencoreng agama sekaligus lembaga pendidikan yang bergerak dengan atas nama agama tertentu.

Lantas, apa respons Kemenag menanggapi adanya kasus-kasus kekerasan seksual ini? Yaqut berjanji pihaknya bakal segera melakukan investigasi ke sekolah-sekolah di bawah Kemenag, khususnya sekolah yang diduga jadi tempat kasus kekerasan seksual.

“Saya sudah memerintahkan kepada jajaran untuk melakukan investigasi kepada sekolah-sekolah seperti ini, boarding-boarding ini, yang kita sinyalir terjadi pelanggaran serupa seperti kekerasan seksual, pelecehan seksual, dan lain-lain,” ungkap Yaqut di laman resmi Kemenag pada Rabu (15/12/2021).

Salah satu lokasi kasus kekerasan seksual di pesantren yang ada di Bandung. (ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra)

Soal kasus yang sudah kadung terungkap, Yaqut menyebut proses investigasi sudah dilakukan. Dia berharap ada temuan yang bisa dilaporkan ke pihaknya sehingga langkah-langkah berikutnya bisa segera diambil.

Kemenag juga sudah memastikan bakal bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kepolisian, serta berbagai pihak lainnya untuk mengatasi kasus-kasus kekerasan seksual dan pelecehan lainnya.

Hal lain yang bakal dilakukan Kemenag adalah menentukan kredibilitas sekolah ataupun pesantren sebelum tempat-tempat tersebut benar-benar resmi beroperasi. Intinya sih ya, prosedur pemberian izin operasional untuk lembaga pendidikan agama serta keagamaan bakal jadi lebih ketat. Nantinya, verifikasi dan validasi lapangan bakal dilakukan Kemenag sebelum mengeluarkan izin tersebut.

“Rekomendasi harus didasarkan pada hasil verifikasi dan validasi lapangan,” tegas Yaqut.

Khusus untuk pemberian rekomendasi ini, nantinya Kemenag bakal meminta Dirjen Pendidikan Islam untuk memastikan hal ini benar-benar diterapkan dengan benar.

“Kita mau selesaikan lagi. Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus. Kita mohon dukungan,” pungkas Yaqut.

Semoga saja nggak ada lagi kasus kekerasan seksual baik itu di lingkungan pesantren, tempat pendidikan lainnya, dan di manapun, ya, Millens. Sudah terlalu banyak korban yang menderita akibat hal ini. (Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024