BerandaHits
Kamis, 27 Mei 2020 18:15

Bagaimana Sih Membedakan Beras Pera dan Pulen?

Membedakan jenis beras sesuai dengan kebutuhan. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Beras pera dan beras pulen memiliki tekstur yang berbeda saat dimakan. Mengingat setiap orang memiliki selera yang berbeda terhadap tekstur nasi, nggak ada salahnya mengetahui cara membedakan beras yang pera dan pulen. Yuk, simak!<br>

Inibaru.id - Beras merupakan bahan pangan yang akrab banget dengan orang Indonesia. Saking seringnya kita mengonsumsinaya, sampai-sampai muncul ungkapan kalau belum makan nasi, berarti belum makan. Nah, beras ternyata punya bermacam-macam jenis yang membuat teksturnya saat diolah menjadi nasi berbeda-beda, dari yang pera, pulen, atau bahkan lembek seperti ketupat atau bubur.

Karakteristik beras pulen yang lembut saat dimakan lebih banyak disukai orang. Sementara itu,beras pera biasanya dianggap lebih cocok untuk diolah menjadi nasi goreng. Lantas, bagaimana ya cara agar bisa membedakannya.

Prof Dr Nuri Andarwulan yang merupakan direktur dari South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center menjelaskan tentang perbedaan jenis-jenis beras yang bisa menentukan teksturnya saat diolah menjadi nasi. Yuk, simak penjelasannya.

Faktor Genetik

Nuri menjelaskan kalau faktor genetik varietas padi bisa membuat beras memiliki kandungan amilosa berbeda-beda. Hal inilah yang menentukan jenis beras jadi pulen atau pera.

Beras bisa dibedakan melalui faktor genetik. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

"Perbedaan beras itu ada dalam kandungannya. Jadi, di dalam beras ada pati yang jadi sumber karbohidrat yang dikonsumsi oleh tubuh sebagai sumber energi. Di dalam pati itu ada kandungan amilosa dan amilopektin," jelasnya.

Beras pera punya kandungan lebih dari 25 persen amilosa sehingga setelah diolah menjadi nasi memiliki tekstur yang lebih keras. Sementara itu, beras pulen biasanya hanya memiliki kandungan amilopektin sekitar 20 persen saja. Hal inilah yang membuatnya menjadi lebih lengket saat diolah menjadi nasi.

Penyajian

Selain faktor genetik tadi, beras pera yang teksturnya keras membutuhkan lebih banyak air saat proses pengolahan daripada beras pulen. Menariknya, beras pera ternyata lebih mudah dicerna tubuh saat disantap.

Kondisi nasi bisa berbeda-beda bergantung pada cara mengolah beras. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

"Beras pera itu dalam proses memasaknya lebih butuh banyak air karena keras, nah karena itulah jadinya lebih mudah dicerna. Kandungan air yang banyak dalam beras tersebut membuat seseorang lebih cepat kenyang, Sedangkan kalau pulen kan nyerap airnya sedikit. Tapi, masyarakat kita lebih senang dengan nasi pulen karena lebih enak daripada pera," tambahnya.

Manfaat Kesehatan

Beras pera rupanya memiliki manfaat tersendiri bagi kesehatan, lo. Meski teksturnya lebih keras, jenis nasi ini kalau dikonsumsi nggak akan mudah meningkatkan kadar gula darah, lo. Beras ini tentu akan jauh lebih aman untuk dikonsumsi penderita diabetes atau mereka yang lebih berisiko terkena penyakit ini.

Beras pera dan beras pulen memiliki manfaat yang berbeda. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Karakteristik nasi dari beras pera yang mudah dicerna ternyata juga bermanfaat bagi saluran pencernaan. Selain itu, beras pera juga dianggap cocok untuk diolah menjadi tepung beras. Padahal, tepung beras bisa diolah menjadi berbagai makanan yang sehat.

Selain itu, tepung beras ternyata juga baik untuk dikonsumsi oleh penderita masalah intoleransi gluten karena bahan makanan ini memiliki kandungan gluten yang beras.

Kalau kamu, lebih suka nasi yang pera atau yang pulen, nih, Millens? (Cnn/MG30/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: