Inibaru.id – Luar biasa! Dua kata ini pas untuk menggambarkan penampilan Arif Pangestu di Kejuaraan Dunia Panahan 2023 di Berlin, Jerman. Berkat aksi hebatnya mengalahkan satu demi satu pemanah dari negara lain dengan peringkat jauh di atasnya, Arif mencapai babak semifinal dan merebut satu tiket ke Olimpiade Paris. Dia pun jadi atlet Indonesia pertama yang meraih tiket ke Olimpiade tahun depan lewat jalur kualifikasi.
Sejak ronde kedua, Arif yang hanya menempati seeded ke-49 terus tampil solid mengalahkan lawan-lawannya. Su Yu-yang (seeded 16) dari Taiwan dia libas. UB Umer (seeded 17) kemudian dia kalahkan. Tapi, yang bikin heboh adalah saat dia mengalahkan unggulan pertama dari negara dengan tradisi emas Olimpiade dari cabang panahan, Korea Selatan, Kim Woo-jin. Asal kamu tahu saja, Kim sudah mengoleksi 3 emas Olimpiade dan 9 emas Kejuaraan Dunia, lo.
Memasuki babak perempat final, sentuhan emas Arif masih ampuh. Kali ini yang jadi korban adalah Fumiya Saito (seeded 24) dari Jepang. Sayangnya, pada babak semifinal, dia dikalahkan Eric Peters dari Kanada. Saat perebutan peringkat ketiga, Arif juga nggak mampu mengalahkan unggulan ketiga dari Brasil Marcus D’Almeida.
Meski gagal mendapatkan satu pun keping medali di Kejuaraan Dunia tahun ini, penampilan heroik Arif diganjar satu tiket Olimpiade. Pasalnya, sang juara dunia 2023 Mete Gazoz dari Turki sudah dipastikan lolos ke Olimpiade 2024 lewat kualifikasi kategori tim. Tiga tiket lain yang tersedia pun diberikan ke semifinalis lain, termasuk Arif.
“Saya bahagia sekali pas tahu sudah dapat tiket Olimpiade Paris 2024. Semoga ini jadi pembuka jalan bagi teman-teman pelatnas lain agar juga lolos. Saya siap berjuang di kategori beregu,” ucapnya di Berlin usai berlaga pada Minggu (6/8/2023) sebagaimana diunggah situs resmi Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia, Senin (7/8).
Tekad Membanggakan Orang Tua
Arif Dwi Pangestu adalah pemuda kelahiran Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 25 Maret 2004. Di usianya yang masih 19 tahun, dia sudah berkali-kali mengharumkan nama bangsa di ajang internasional. Sebelum jadi buah bibir atas aksi heroiknya di Kejuaraan Dunia 2023 ini, dia juga mampu lolos di Olimpiade 2020 meski nggak mempersembahkan medali.
Tapi, Arif sudah mampu mempersembahkan tiga medali emas SEA Games, tepatnya saat tampil di SEA Games 2019 di nomor beregu putra, SEA Games 2021 di nomor beregu putra dan tunggal putra.
Wartawan olah raga senior Ainur Rohman di akun Twitternya @ainurohman punya kisah menarik tentang sang atlet. Ternyata, Arif terus bertekad menjadi atlet berprestasi semenjak ibunya meninggal saat usianya 15 tahun. Bukannya hancur ditinggal sosok yang terus mendukungnya, daya juang Arif justru semakin menggila. Dia bertekad memenuhi janjinya ke ibu untuk membanggakan orang tua.
“Saya bilang ke ibu, ingin berprestasi. Saya ingin nama saya masuk mesin pencarian internet, koran, dan tv,” tekad Arif.
Semoga saja, tekad Arif untuk terus membuat orang tuanya bangga bisa membuatnya bisa tampil sehebat saat Kejuaraan Dunia tahun ini pada Olimpiade 2024 nanti dan mendapatkan medali. Terus berkembang, Arif! (Arie Widodo/E10)