BerandaHits
Selasa, 16 Jun 2025 20:12

Animasi Tertua Ada di Indonesia, Perkenalkan: Wayang Kulit!

Wayang kulit bisa dikatakan sebagai animasi Tertua di dunia. (Antara)

Siapa bilang animasi lahir di era digital? Jauh sebelum Disney dan Pixar, Indonesia sudah punya animasi klasik dalam bentuk wayang kulit lengkap dengan suara, bayangan, dan aksi yang memukau di balik kelir.

Inibaru.id - Kalau berpikir bahwa animasi kali pertama muncul dari Disney, kamu salah besar! Indonesia sudah punya animasi sejak ratusan tahun lalu. Namanya? Wayang kulit.

Wayang kulit itu nggak sekadar pertunjukan tradisional, Millens. Ia adalah bentuk awal dari animasi; gambar bergerak lewat proyeksi cahaya. Bayangan tokoh wayang yang digerakkan dalang di balik kelir (layar putih) udah mirip banget konsepnya dengan animasi masa kini.

Jadi, bisa dibilang, Indonesia sudah “nge-animasi” duluan sejak abad ke-9. Yap, sebelum teknologi masuk!

Hal ini dibuktikan dengan tulisan pada prasasti Jaga pada era Mataram Kuno. Di sana tertulis kata "aringgit" yang berarti pertunjukan wayang.

FYI, di Inggris, animasi baru mulai dikenal pada tahun 1899 lewat film karya Arthur Melbourne Cooper berjudul Mathes: An Appeal. Artinya, nenek moyang kita sudah selangkah lebih maju dalam memvisualisasikan cerita dengan teknik bayangan yang sangat mirip prinsip animasi modern dengan menggunakan cahaya, gerakan, dan narasi.

Satu Dalang, Ratusan Karakter

Dalang melakukan berbagai karakter secara live. (via Tribunnews)

Satu dalang bisa memainkan puluhan bahkan ratusan tokoh dalam satu pertunjukan. Mereka menggerakkan tokohnya, mengubah suara, dan kadang mengimprovisasi dialognya. Hebatnya lagi, semua ini dilakukan live dan tanpa editan!

Kalau zaman sekarang perlu tim animator dan voice actor, dalang zaman dulu udah multitasking dari sononya.

Cerita Megah Dikemas Dalam Teknologi Sederhana

UNESCO memasukkan wayang kulit sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2003. (Detik)

Meski cuma pakai lampu minyak kelapa, layar kain, dan wayang dari kulit kerbau, pertunjukan ini bisa jadi semacam bioskop rakyat. Ceritanya? Jangan salah! Ada drama, perang, cinta segitiga, sampai sindiran sosial dan politik.

Wayang kulit resmi diakui UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2003. Artinya? Dunia juga sepakat bahwa ini warisan budaya yang luar biasa penting!

Keistimewaan wayang kulit ini pernah diungkapkan Profesor James R Brandon dari University of Hawaii, seorang pakar teater Asia Tenggara.

"Wayang kulit adalah sistem teatrikal kompleks yang mengintegrasikan mitologi, filsafat, dan musik secara organik," kata dia.

Hm, nggak heran kalau pertunjukan tradisional ini punya kekuatan magis yang bisa mengaduk emosi sekaligus menyampaikan nilai-nilai kehidupan secara halus tapi dalam.

Dari Dalang ke Digital

Sekarang, banyak seniman muda yang mencoba menggabungkan wayang dengan animasi digital. Ada yang bikin film pendek, ada juga yang tampil di festival internasional. Semangatnya tetap sama yaitu ngasih nyawa ke cerita lewat bayangan.

Jadi, sebelum kamu jatuh cinta sama Pixar atau Studio Ghibli, ingatlah bahwa Indonesia sudah punya animasi duluan lewat wayang kulit. Keren, kan?

Yuk, lestarikan dan banggakan budaya kita. Karena kalau bukan kita, siapa lagi, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: