BerandaHits
Jumat, 3 Okt 2024 09:08

Alasan Banyak Bangunan di Swedia Dominan Berwarna Merah

Banyak bangunan di Swedia dominan berwarna merah. (Roddyfox)

Warna merah tegas pada rumah-rumah di Swedia sangat kontras dengan warna alam di sana.

Inibaru.id – Karena benderanya berwarna biru dan kuning, kedua warna ini jadi representasi Swedia di banyak gelaran level dunia seperti Olimpiade atau Piala Dunia. Tapi, kedua warna ini ternyata nggak banyak dipakai sebagai warna cat bangunan di sana. Bahkan, banyak bangunan di Swedia dominan berwarna merah, lo.

Coba deh kamu cek Google Street View di kota-kota besar Swedia seperti Stockholm atau Gothenburg! Banyak banget rumah dengan warna kombinasi merah tegas dan warna kusen pintu atau jendela putih. Warna rumah yang menarik ini terlihat kontras dengan alam khas Swedia yang dihiasi salju putih saat musim dingin atau hijau di musim-musim lainnya.

Usut punya usut, ternyata banyaknya bangunan di Swedia dominan berwarna merah terkait dengan sejarah sebuah kota bernama Falun yang berjarak 260 km ke arah barat laut dari ibu kota Stockholm. Kotanya memang kecil dan berpenduduk sekitar 100 ribuan orang saja. Tapi, kota ini kaya akan sejarah, khususnya dalam hal pertambangan tembaga yang diyakini sudah eksis sejak abad ke-13.

Memang, pertambangan tembaga di Falun sudah ditutup pada 1992. Tapi, area penambangan di sana dianggap punya kaitan besar dengan sejarah Swedia sampai-sampai mendapatkan status warisan dunia alias World Heritage dari PBB. Nah, salah satu hal yang diwariskan dari sejarah pertambangan tembaga itu adalah warna rumah berwarna merah.

Banyak rumah di Swedia berwarna merah karena dipengaruhi sejarah pertambangan tembaga. (Westend61)

Jadi begini, berabad-abad yang lalu, warga Falun yang jadi penambang tradisional banyak yang mengumpulkan biji tembaga nggak jauh dari rumahnya. Biji-biji tembaga yang punya kandungan besi oksida dan mineral ini mengalami proses pengeringan alam hingga memicu pembentukan limbah yang disebut sebagai limonit sedimen yang berwarna merah.

Limbah batu berwarna merah ini kemudian dipakai warga Falun sebagai cat rumah. Dari situlah, rumah berwarna merah di Falun mulai populer.

Popularitas rumah berwarna merah ini semakin menjadi tatkala pada 1573, Raja John III yang memerintah dari 1537 sampai 1592 memerintahkan pengecatan atap istananya dengan warna merah. Sejak saat itulah, warna merah dianggap punya nilai sosial yang tinggi bagi hunian di Swedia. Warga Swedia pun semakin banyak yang mengecat rumahnya dengan warna tersebut hingga sekarang, deh.

Menarik juga ya sejarah tentang banyaknya bangunan di Swedia dominan berwarna merah. Ternyata terkait dengan penambangan tembaga! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT