BerandaHits
Senin, 21 Mar 2021 16:00

Ada Minuman Keras yang Terbuat dari Air Kali Ciliwung dan Laku!

Air sungai Ciliwung ternyata jadi bahan utama minuman keras (miras. (Flickr/Jenaph SS)

Ternyata, ada lo pabrik bir di Jakarta yang membuat minuman keras yang terbuat dari air Kali Ciliwung. Yang mengejutkan, minuman ini laku keras, lo.

Inibaru.id - Pernah nggak kamu terpikir minuman keras yang terbuat dari air kali Ciliwung? Iya, sungai yang terkenal cukup kotor dan dipenuhi dengan sampah, itu. Secara luar biasa, minuman keras (miras) ini laku, lo.

Memang, hal ini nggak berlangsung pada zaman sekarang. Namun, tetap saja cukup sulit untuk dipercaya ya ada miras yang bahannya diambil langsung dari air kali Ciliwung. Fakta ini terungkap dari sebuah tesis berjudul Air Api di Mulut Ciliwung: Sistem Produksi dan Perdagangan Minuman Keras di Batavia 1873-1898.

Tesis ini dibuat oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada bernama Yusna Sasanti Dadtun. Dalam tesis itu, disebutkan bahwa di zaman kolonial, Sungai Ciliwung sering dijadikan tempat mengalirkan kayu-kayu gelondongan yang dijadikan bahan bakar pabrik, termasuk pabrik pemroduksi minuman keras. Menariknya, salah satu pabrik bir bernama Budjana Yasa juga memakai air sungai tersebut sebagai bahan utama minumannya.

Percaya nggak kalau bir buatan Budjana Yasa ini masih eksis hingga sekarang? Dulu, awalnya pabrik ini dimiliki orang Jerman. Kemudian, orang Belanda kemudian mengambil alihnya. Nah, pada 1950, pabrik ini dinasionalisasi dan kini produknya dikenal dengan nama Anker Bir.

Anker bir, produk PT Delta Djakarta, pabrik yang dulu mengambil air dari Sungai Ciliwung. (Aauisemarang)

Pada 1964, pabrik ini masih mengambil air dari Sungai Ciliwung, tepatnya di salah satu bagian Banjir Kanal Timur sebagai bahan utama bir. Untungnya, pabrik ini sudah memakai teknologi modern sehingga air Sungai Ciliwung yang kotor ini bisa disterilkan.

Bahan lain yang dipakai untuk membuat bir adalah gandum, beras, gula, ragi, sejenis bunga palawija dari Eropa bernama mauch, serta hop. Khusus untuk gandum, mauch, serta hop, harus diimpor dari luar negeri. Keberadaan mauch dan hop inilah yang membuat bir lokal buatan Jakarta ini memiliki sensasi pahit yang khas.

Bir yang diproduksi Budjana Yasa ini sering dijual di hotel, pusat perbelanjaan elit, hingga tempat wisata. Penjualannya diawasi dengan ketat oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta. Selain itu, harganya cukup mahal untuk orang biasa, meski jika dibandingkan dengan bir impor, masih lebih murah.

Pada saat DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Ali Sadikin, pabrik Budjana Yasa ini kemudian dibeli dan kemudian diganti namanya jadi PT Delta Djakarta pada 1970. Nah, investasi Pemprov pada pabrik ini masih ada hingga sekarang.

Kalau menurut kamu, seperti apa rasa minuman keras yang terbuat dari air Kali Ciliwung, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Polda Jateng Periksa Senjata Anggota, Buntut Penembakan Siswa SMK hingga Tewas

24 Des 2024

Event Tari Gagal, Penyelenggara Dilaporkan Ke Polda Jateng

24 Des 2024

Mi Dadat Pak Karnan, Legenda Kuliner di Jekulo, Kudus

24 Des 2024

Pemkot Fukushima Jepang bakal Sebar Identitas Pembuang Sampah Sembarangan

24 Des 2024

Sementara di Jabodetabek, Minyak Jelantah Bisa Ditukar dengan Uang di Pertamina

24 Des 2024

'Brain Rot' di Kalangan Gen Alpha, Sebuah Fenomena dan Dampaknya

24 Des 2024

Wisatawan di Jateng Diprediksi Capai 6,4 Juta Selama Libur Nataru

24 Des 2024

Uang Palsu dari UIN Makassar Diklaim Bisa Masuk ATM, Benarkah?

24 Des 2024

Kematian Dokter PPDS Anestesi Undip: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

25 Des 2024

Merah dan Hijau, Dua Warna yang Selalu Ada di Perayaan Natal

25 Des 2024

Tradisi Toleransi yang Terus Dijaga saat Perayaan Natal di Dusun Thekelan, Kabupaten Semarang

25 Des 2024

Penjual Bungeoppang, Roti Ikan Khas Korea, Semakin Langka

25 Des 2024

Cerita Kakek Mulyanto Dapatkan Ganti Rugi Tanah 30 cm2 karena Terdampak Proyek Tol Yogya - Bawen

25 Des 2024

Kurangi Kepadatan, Rest Area KM 445 B Tuntang Difungsikan untuk Libur Nataru 2025

25 Des 2024

Aktivitas Fisik sebagai Cara Mencegah Brain Rot pada Anak

25 Des 2024

Peneliti BRIN: Hindari Naik Gunung Dulu Hingga Akhir Tahun

26 Des 2024

Badan Gizi Nasional Tegaskan Program Makan Gratis Nggak Dipungut Biaya

26 Des 2024

Hanya Dua Jenis Pengendara Sepeda Motor di Korea: Kurir dan Orang Kaya

26 Des 2024

Bledug Kramesan, 'Gunung Mini' yang Menarik di Grobogan

26 Des 2024

UMK Sukoharjo 2025 Berlaku 1 Januari, Pemkab Pastikan Nggak Ada Penangguhan

26 Des 2024