BerandaHits
Senin, 13 Feb 2022 15:00

Ada Kaitan Antara Jengkol dan Sejarah Kesultanan Yogyakarta

Jengkol ternyata memiliki sejarah dengan Kesultanan Yogyakarta. (Lampost/Perdhana)

Percaya nggak kalau jengkol, iya jengkol yang jadi semur dan makanan merakyat lainnya itu, punya kaitan sejarah dengan Kesultanan Yogyakarta. Seperti apa, ya?

Inibaru.id – Bicara soal jengkol, yang terpikir biasanya adalah sayuran merakyat yang sering dijadikan lauk atau campuran sambal oleh orang Indonesia. Tapi, kamu tahu nggak kalau jengkol itu memiliki sejarah erat dengan sejarah Kesultanan Yogyakarta?

Selain jadi sambal, jengkol juga bisa dijadikan semur, keripik, atau berbagai makanan lainnya. Aromanya memang belum tentu disukai semua orang. Namun, sayuran ini kadung dianggap sebagai penganan merakyat.

Omong-omong ya, jengkol sebenarnya bukan makanan khas Indonesia. Di negara-negara lain di Asia Tenggara, kamu juga bisa menemukan jengkol, kok. Contohlah, di negara seperti Thailand, Malaysia, dan Myanmar, juga ada. Tapi mungkin penyebutannya berbeda dan bukan jengkol, ya?

Sebenarnya sih ya, di Indonesia sendiri, ada nama-nama lain dari jengkol di daerah.COntohlah, di Lampung, sebutannya jaring. Masyarakat Minang menyebutnya jariang. Sementara itu, masyarakat Batak menyebutnya joring. Yang menarik, orang-orang Sulawesi malah menyebutnya sebagai lubi, Millens.

Lantas, apa sih kaitan antara jengkol dengan sejarah Kesultanan Yogyakarta? Kalau yang ini sih bisa kamu temukan dalam buku yang ditulis Ki Sabdacaraka berjudul Sejarah Keraton Yogyakarta. Jadi, ada bagian dalam buku ini yang mengutip karya Babad Giyanti yang ditulis Yosodipuro. Kutipan ini terkait dengan pohon jengkol atau juga disebut pohon erring.

Semur jengkol jadi makanan tradisional Indonesia. (thegorbalsla)

Usai Perjanjian Giyanti dibuat pada 13 Februari 1755 antara VOC dan Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi dari Kesultanan Mataram dibuat, pohon jengkol pun dijadikan patokan calon Ibu Kota dari Kesultanan Yogyakarta oleh Pangeran Mangkubumi yang nantinya bergelar Sultan Hamengku Buwono I.

Sayangnya, di perjanjian ini pula, Mataram akhirnya dibagi menjadi dua, yakni Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta yang dipimpin Pakubuwana III. Selain itu, VOC jadi menguasai Pantura Jawa dan Madura yang dulu merupakan milik Mataram.

Menariknya, sebenarnya kepopuleran jengkol malah terjadi di wilayah Betawi, Sumatera, serta Pasundan, bukannya di Jawa. Meski begitu, karena aromanya yang aduhai, orang-orang Sumatra cenderung kurang suka memakannya.

Beda cerita dengan orang Betawi yang banyak menanamnya di pekarangan rumah. Mereka pun menciptakan semur jengkol sebagai salah satu kuliner khas Betawi yang bertahan hingga sekarang.

Sayangnya, nggak ada catatan resmi sejak kapan orang Indonesia mulai mengonsumsi jengkol. Satu hal yang pasti, kini jengkol dianggap sebagai bahan makanan tradisional yang merakyat, Millens. Setuju? (Mer/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024