BerandaFoto Esai
Senin, 11 Jul 2021 11:08

Asap Pekat dan Tungku yang Terus Membara di Kampung Mangut Bandarharjo Semarang

Kota Semarang memang terkenal dengan kuliner khas pesisir. Salah satu sentra kulinernya adalah Kampung Mangut Bandarharjo. Di sinilah tempat berbagai jenis ikan yang dipakai sebagai mangut diasap dan diperjualbelikan.

Inibaru.id - Asap putih nan pekat dari deretan cerobong seng membumbung tinggi dari kejauhan, menandakan proses produksi ikan asap tengah berlangsung, Lokasinya berada di Bandarharjo, Semarang Utara, Kota Semarang. Di sinilah sebagian besar ikan asap yang beredar di Kota Semarang diproduksi.

Sejak lama, kampung yang berlokasi di Jalan Lodan Raya itu memang dikenal sebagai sentra pengasapan ikan. Orang Semarang biasa menyebut tempat ini sebagai Kampung Mangut Bandarharjo. Mangut memang menjadi cara memasak ikan asap paling familiar di kota ini.

Yayuk menjadi salah seorang pembuat ikan asap di tempat ini. Ibu dua anak ini mengaku sudah menjalani profesi tersebut sedari muda. Sejak masih kanak-kanak, dia bahkan sudah kerap dimintai bantuan untuk memanggang ikan oleh orang tuanya.

Rasa pedih di mata lantaran terpapar asap pembakaran sepanjang hari agaknya nggak lagi dihiraukan Yayuk. Dari neneknya, pekerjaan mengasap ikan diturunkan ke sang ibu, lalu diwariskan ke dirinya. mau nggak mau, perempuan kelahiran 1974 itu pun terpaksa mengemban "takdir" tersebut.

Menjadi salah seorang karyawan di sentra pengasapan yang sudah ada sejak 1992 itu, Yayuk nggak serta merta menerimanya. Dia sempat mengaku keberatan karena matanya menjadi pedih terkena asap. Namun, kini dia sudah mulai terbiasa.

Laiknya Yayuk, semua orang yang bekerja di sentra pengasapan ini memang harus bertahan dengan asap pekat di situ. Asap yang dihasilkan oleh pembakaran tempurung kelapa tersebut memang diperlukan untuk membuat ikan bisa terpanggang dengan baik.

Rumah yang Terus Mengepul

Kampung Mangut Bandarharjo terdiri atas 25 rumah pengasapan. Pelbagai jenis ikan asap diproduksi di sini, mulai dari tongkol, patin, pari, hingga manyung. Dalam sehari, ratusan kilogram daging ikan segar didatangkan untuk membuat ikan asap di tempat ini.

Yaenuri, salah seorang pemilik rumah asap di Bandarharjo mengatakan, proses pengolahan ikan asap dimulai dari pemilihan ikan segar. Ikan-ikan tersebut segera dibersihkan begitu tiba di sentra pengolahan, lalu dipotong tipis sesuai ukuran ikan panggang. Setelahnya, ikan yang ditata di atas papan dikeringkan dengan bantuan sinar matahari.

Setelah kering, ikan diasapi di atas tungku berbahan bakar arang tempurung kelapa. Butuh waktu sekitar 15-30 menit untuk mengasapi ikan-ikan tersebut. Begitu matang, ikan segera dikemas, lalu didistribusikan ke berbagai daerah di Semarang, bahkan hingga ke Demak, Kudus, Kendal, dan Kabupaten Semarang.

Di Jawa Tengah, khususnya di wilayah pesisir utara, ikan asap menjadi salah satu sumber protein yang paling sering tersaji di meja makan. Ikan asap bisa diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari mangut, pecak, hingga sekadar diberi bumbu kecap. Rasanya? Hm, coba saja sendiri! Ha-ha. (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Suasana di dalam rumah pengasapan ikan<br>
Ikan-ikan yang sudah dipanggang.<br>
Suasana dari landskap Kampung Mangut Bandarharjo.<br>
Proses pengeringan ikan sebelum dipanggang.<br>
Terdapat 25 rumah asap di kampung ini.<br>
Proses pemotongan ikan.<br>
Suasana pekerja yang sibuk membersihkan ikan.<br>
Pekerja didominasi oleh perempuan.<br>
Cerobong asap yang terbuat dari seng.<br>
Proses pemanggangan ikan.<br>

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: