BerandaFilm
Selasa, 2 Okt 2017 14:22

Ada Visi Besar dalam Film "Wage". Apakah Itu?

Salah satu scene film "Wage". (Foto: Merdeka.com)

Wage akan mengajari kita, tak semua perjuangan harus melalui pertumpahan darah, tapi juga lewat seni dan karya.

Inibaru.id – Total investasi produksi yang dikeluarkan Opshid Media untuk film Wage (2017) mencapai Rp 16 miliar. Selain untuk proses produksi, nilai itu juga digunakan sebagai biaya riset dan pemasaran yang menelan biaya cukup besar.

Inilah yang membuat Direktur PT Opshid Media untuk Indonesia Raya, Ivan Nugroho, memasang target yang cukup tinggi saat ditayangkan kelak. Ia mematok sekurangnya akan ada sejuta penonton yang akan menyaksikan film biopic pencipta lagu kebangsaan Tanah Air, “Indonesia Raya”, WR Supratman.

Bukan! Ini bukan tentang keuntungan. Angka tersebut, ungkap Ivan, adalah target Opshid Media, karena mereka memiliki visi misi yang harus disampaikan kepada publik. Jadi, lanjutnya, semakin banyak yang menonton tentu semakin baik pula.

Baca juga: Silariang; Drama Cinta Tanpa Restu Bercitarasa Budaya Bugis dan Wisata Sulsel

Edukasi dan pesan yang ingin disampaikan harus jelas dan tepat ke sasaran," jelas Ivan dalam siaran pers yang digelar Sabtu (30/9/2017).

Dilansir dari Antara, Ivan memaparkan, peluncuran Wage berangkat dari pemikiran untuk menumbuhkan rasa cinta akan Tanah Air, khususnya bagi generasi muda, untuk kembali ke jati diri bangsa demi kebangkitan Indonesia.

Selain itu, film ini juga sekaligus menjadi media audiovisual untuk mengenang jasa WR Supratman sebagai pahlawan. Ia berharap film yang rencana akan rilis pada 28 Oktober mendatang tersebut akan memberikan teladan bagi generasi millenials atas aksi-aksi kepahlawanan sang komponis.

"Film tentang Wage Supratman dibuat sebagai sepantas-pantasnya penghargaan untuk beliau, yang juga ditujukan sebagai pelurus sejarah mengenai kisah hidupnya," terang Ivan.

Baca juga: Melalui Film Ini, Wajah Indonesia Diperkenalkan di Jepang

Ia menilai, ada banyak nilai luhur jati diri bangsa yang terkandung dalam lagu “Indonesia Raya”, termasuk proses WR Supratman untuk mewujudkannya.

“Dengan mengemas nilai-nilai luhur tersebut dalam film, diharapkan dapat menjadi pemicu untuk membangkitkan rasa cinta Tanah Air serta moral luhur bangsa Indonesia, mengeksplorasi rasa kebangsaan dan keindonesiaan dalam konteks anak muda," jelasnya.

Pembuatan film ini, kata Ivan, telah melalui proses seleksi ketat untuk aktor dan peran lainnya. Prosesnya melibatkan riset serta pembedahan menyeluruh. Hal ini untuk memastikan karakter tidak jatuh pada pemeran yang kurang tepat, mengingat minimnya data mengenai tokoh-tokoh seperti Wage.

“Satu hal yang perlu digarisbawahi dalam film ini adalah, Wage akan mengajari kita, tak semua perjuangan harus melalui pertumpahan darah, tapi juga dapat melalui seni dan karya,” pungkasnya. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024