BerandaCOVID 19
Sabtu, 28 Mei 2021 15:48

Tiga Kabupaten di Jateng Alami Kasus Covid-19 'Luar Biasa' Pasca-Libur Lebaran

Tiga Kabupaten di Jateng Alami Kasus Covid-19 'Luar Biasa' Pasca-Libur Lebaran

Ilustrasi: Penanganan kasus Covid-19 di Jawa Tengah. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Kabupaten Kudus, Cilacap, dan Kendal menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah karena ketiga wilayah tersebut mengalami lonjakan kasus Covid-19 pasca-libur Lebaran. Strategi apa yang diterapkan Pemprov?<br>

Inibaru.id – Tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Kudus, Cilacap, dan Kendal, menjadi sorotan pemerintah lantaran belakangan mengalami kasus "luar biasa" terkait Covid-19. Hal ini menjadi catatan lantaran kejadian ini berlangsung nggak lama setelah aturan larangan mudik lebaran berakhir.

Kabupaten Kudus menorehkan lonjakan kasus penderita Covid-19, sedangkan Kendal mencatatkan klaster lapas. Sementara, Cilacap menjadi sorotan karena kemunculan kasus B.1617.2, varian Covid-19 dari India yang dikenal gampang menular.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto mengungkapkan, pihaknya berupaya mempertegas pemberlakuan protokol kesehatan di pelbagai wilayah, serta melakukan tracing, tracking, dan treatment.

"Lonjakan kasus di Kudus cukup tajam, sehingga BOR (bed occupancy rate) tinggi, sekitar 75-80 persen," ungkap Yulianto.

Untuk menyikapi kasus di Kudus, pihaknya telah berupaya menambah tempat tidur rawat di rumah sakit sekitar sebagai langkah antisipasi. Salah satu rumah sakit yang dipersiapkan di antaranya RS Wongsonegoro Semarang yang BOR-nya rendah," kata Yulianto.

"Untuk varian baru, karena penyebarannya cepat, kami harus ketat. Teman-teman sudah menggunakan APD, tapi tetap tertular karena perilaku virus," ujarnya.

Sementara, untuk mencegah kejadian berulang seperti pada klaster lapas di Kendal, Yulianto bakal semakin mempertegas protokol kesehatan.

"Lonjakan kasus terjadi karena tidak taat protokol kesehatan. Saat makan bersama, lepas masker dan saling bercengkrama. Jadi harus hati-hati betul, baik di rumah atau restoran," pungkas Yulianto. (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Ilustrasi: Penanganan kasus Covid-19 di Jawa Tengah. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025

Mereka yang Terlibat dalam Suap Putusan 'Onslag' Kasus Korupsi Minyak Goreng

15 Apr 2025

Harus Bagaimana Agar Ambulans Nggak Lagi Kena Tilang ETLE?

15 Apr 2025

Warga Semarang Sambut Gembira Penghapusan Denda Pajak Kendaraan

15 Apr 2025

Berasal dari Tradisi Eropa, Kelinci Paskah Jadi Simbol Kesuburan

15 Apr 2025

Alasan Sejumlah Asosiasi Jurnalis Menolak Program Rumah Subsidi Wartawan

16 Apr 2025

'Burning'; Ketika Ending Sebuah Film Justru Bikin Bingung Penontonnya

16 Apr 2025