BerandaCoffreak
Minggu, 1 Sep 2018 13:30

Timbulkan Masalah Kesehatan, Pemerintah Korea Selatan Larang Penjualan Kopi di Sekolah

Pemerintah Korea Selatan melarang penjualan kopi di sekolah. (Wattpad.com)

Pemerintah Korea Selatan melarang penjualan kopi di sekolah karena dinilai menimbulkan masalah kesehatan. Berdasarkan rencana, aturan ini baru diberlakukan pada 14 September mendatang.

Inibaru.id – Mulai 14 September mendatang para siswa di Korea Selatan nggak akan menjumpai kopi di sekolah mereka. Atas alasan kesehatan, Pemerintah Korea Selatan resmi mengeluarkan larangan penjualan kopi di seluruh institusi pendidikan. Larangan ini diberlakukan lantaran angka ketergantungan para siswa terhadap kopi terus meningkat.

“Revisi undang-undang ini bertujuan untuk mengatur kebiasaan konsumsi kopi bagi anak-anak dan remaja. Kami memastikan larangan penjualan kopi di sekolah akan berjalan. Larangan ini diberlakukan di seluruh wilayah melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan,” tutur perwakilan Kementerian Pengawasan Makanan dan Obat, seperti ditulis Koreatimes.com, Selasa, (28/8/2018).

Selain siswa, aturan ini juga berlaku untuk para guru selama berada di sekolah. Hal ini dilakukan agar kampanye hidup sehat tanpa minuman berenergi dan makanan tinggi kalori yang digalakkan pemerintah sejak 2016 silam bisa berjalan secara efektif.

Korea Selatan memang tengah berjuang melawan tingginya angka obesitas pada generasi muda. Dalam 10 tahun, angka obesitas pada siswa sekolah dasar dan menengah naik sekitar 12 persen. Kenaikan angka obesitas ini diduga merupakan dampak dari kopi yang dikonsumsi siswa.

Sistem pendidikan di Korea Selatan yang ketat membuat para siswa kerap begadang untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka. Untuk menghilangkan rasa kantuk dan lelah, mereka memilih meminum kopi. Namun, banyak siswa yang dilaporkan mengalami pusing, jantung berdebar kencang, gangguan tidur, dan gugup setelah mengonsumsi kopi.

Menurut data dari Organisasi Kopi Internasional, Korea Selatan adalah salah satu negara dengan konsumsi kopi tertinggi di Asia pada 2016. Jumlah kedai kopi yang banyak juga menjadi pemicu meningkatnya konsumsi kopi. Sejak 2011 hingga 2015, jumlah kedai kopi di Korea Selatan meningkat drastis dari 12.400 menjadi 49.600.

Selain Korea Selatan, Inggris juga mengeluarkan aturan serupa. Kendati tidak menyebutkan secara spesifik, negeri Ratu Elizabeth ini pun melarang penjualan minuman berenergi di sekolah.

Bagaimana pendapatmu tentang larangan ini, Millens? (IB15/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024