BerandaBudaya
Kamis, 9 Agu 2017 12:20

Ini Dia Makna Dibalik Lomba-Lomba Agustusan

Lomba tarik tambang hampir selalu ada di tiap perayaan hari kemerdekaan Indonesia. (Foto : porosjakarta)

Ternyata lomba-lomba khas yang selalu ada di tiap perayaan Agustusan punya makna filosofi. Penasaran kan?

Inibaru.id - 17 Agustus selalu menjadi hari istimewa bagi warga negeri ini. Ya, hari itu adalah peringatan kedaulatan Indonesia. Pada tahun 1945 lalu Nusantara merdeka, menjadi negara sendiri: Republik Indonesia.

Selain acara tasyakuran yang acap digelar pada malam 17 Agustus, berbagai lomba juga selalu menarik bagi penduduk negeri ini, terutama di kalangan anak-anak. Berbagai lomba seru tersaji, yang tak jarang mengundang gelak tawa.

Sebutlah misalnya lomba balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, atau panjat pinang. Semua lomba itu kebanyakan merupakan “pesta rakyat” yang bisa diikuti semua orang tanpa memandang kasta atau jabatan.

Sejarawan cum budayawan Indonesia JJ Rizal mengatakan, tradisi lomba ini diperkirakan muncul pada tahun 1950-an.

"Masyarakat sendiri yang memunculkan lomba-lomba itu sejak perayaan HUT  Kemerdekaan RI yang ke-5. Sebelumnya tidak ada lomba," ujarnya, sebagaimana dilansir dari Merdeka.com.

Kendati demikian, di balik kemeriahan lomba-lomba tradisional di Indonesia, sejatinya terdapat unsur filosofis yang terkandung di dalamnya, di antaranya:

Lomba Egrang

Sebagaimana dituturkan Rizal, lomba ini bermakna menghina atau mengejak kolonialisme Belanda yang tubuhnya tinggi (jangkung). Mereka main egrang untuk mengejek orang jangkung (Belanda).

Lomba Balap Karung

Lomba balap karung mengingatkan rakyat Indonesia pada masa-masa sulit ketika dijajah Jepang. "Saat Indonesia dijajah Jepang, mayoritas rakyat ketika itu pakaiannya adalah karung goni," ungkap Rizal.

Lomba Makan Kerupuk

Lomba makan kerupuk merupakan simbol keprihatinan warga Indonesia di era penjajahan. Kerupuk adalah simbol pangan tak bergizi. Itu pun makannya masih harus dipersulit dengan tangan diikat sementara kerupuk digantung.

Lomba Tarik Tambang

Tarik tambang adalah simbol gotong-royong dan kebersamaan. Selain itu, solidaritas masyarakat Indonesia juga menjadi semangat lomba ini.

Lomba Panjat Pinang

Lomba ini sebenarnya merupakan olok-olok yang dilakukan penjajah Belanda terhadap rakyat pribumi. Digelar dalam acara besar seperti hajatan dan pernikahan, para pribumi yang bahu-membahu memperebutkan “barang mewah” di puncak pinang itu adalah bahan tertawaan bagi mereka.

Dahulu, barang mewah yang digantung di puncak pinang adalah bahan makanan seperti keju, gula, dan pakaian kemeja. Namun kini, “hadiah” tersebut telah bergeser menjadi barang-barang non-konsumsi seperti sandangan, sepeda, televisi, ponsel, bahkan televisi atau yang lebih mewah dari itu. (GIL/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024