BerandaBudaya
Minggu, 23 Sep 2017 14:35

Tak Sekadar Riasan Pengantin, Siger Sunda Ternyata Punya Makna Lain

Siger Sunda yang dipakai di adat pernikahan Jawa Barat (The Bride Dept)

Siger Sunda, riasan pengantin yang tak hanya bikin cantik, tapi juga jadi simbol harapan bagi pasangan pengantin.

Inibaru.id - Jika kita mendengar kata “siger”, maka hal pertama yang akan kita pikirkan tentu saja adalah hiasan pengantin wanita yang berbentuk mahkota. Dengan memakai siger, pengantin wanita tentu akan terlihat lebih cantik dan anggun. Di Indonesia, siger dipakai dalam upacara pernikahan di budaya Lampung dan Sunda. Meskipun sama-sama berbentuk mahkota dan dipakai oleh pengantin wanita, siger Lampung dan siger Sunda ternyata berbeda.

Perbedaan pertama dari siger Lampung dan Siger Sunda adalah bahan pembuatnya. Dikarenakan pulau Sumatera dulu dikenal sebagai “pulau emas”, maka siger Lampung biasanya dibuat dari emas murni. Sementara itu, siger Sunda biasanya terbuat dari campuran beberapa jenis logam. Perbedaan lain dari kedua siger ini adalah bentuk siger Sunda yang cenderung lebih kecil dari siger Lampung.

Baca juga: Si Kerambit, Kecil-kecil Mematikan

Tak hanya membuat penampilan pengantin wanita semakin menawan, siger Sunda ternyata memiliki makna yang sangat dalam. Pemakaian siger sebagai mahkota pada pengantin wanita ternyata menunjukkan kearifan, rasa hormat, serta kebijaksanaan yang menjadi prioritas saat menjalani kehidupan rumah tangga. Selain itu, ada makna lain dari penggunaan hiasan sanggul siger yang berupa kembang tanjung, kembang goyang, serta roncean melati.

Kembang tanjung adalah enam pasang bunga yang dipasang pada bagian belakang sanggul dengan bentuk seperti kupu-kupu kecil. Hiasan ini bermakna tanda kesetiaan sang pengantin wanita pada pasangannya.

Hiasan kembang goyang yang dipasang pada bagian atas sanggul berjumlah tujuh tusuk bunga. Meskipun jumlah kembang goyang ini sama dengan yang dipakai oleh pengantin Jawa, di adat Sunda lima tusuk kembang goyang dipasang menghadap ke depan dan dua sisanya menghadap ke belakang. Penggunaan kembang goyang ini sebagai simbol bahwa wanita akan selalu tampak cantik dari depan dan belakang layaknya bunga.

Baca juga: Temukan Kerukunan Antar-Umat Beragama dan Budaya di Rumah Panjang

Roncean melati yang cantik dan berbau harum dijadikan lambang kesucian serta kemurnian wanita. Biasanya, ronce melati yang terpasang pada sanggul ini berbentuk untaian panjang hingga ke bahu atau dada.

Sebagai pelengkap, pengantin wanita Sunda juga biasanya memakai bawahan berupa batik khas sunda bermotif Samping Lereng Eneng atau Sigomukti. Motif garis serong dari batik ini berbentuk layaknya lereng pegunungan yang melambangkan harapan dan masa depan yang cerah, kebahagiaan, serta kesuburan bagi pasangan yang menikah. (AW/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024