BerandaBudaya
Sabtu, 8 Sep 2017 18:12

Dilupakan di Negeri Sendiri, Wayang Kancil Justru Tenar di Luar Negeri

Dilupakan di Negeri Sendiri, Wayang Kancil Justru Tenar di Luar Negeri

Wayang Kancil yang unik. (Foto: youtube.com)

Salah satu jenis wayang yang memiliki cara pementasan yang menarik adalah wayang Kancil. Sayangnya, meskipun laris manis di negeri orang, wayang ini justru kurang diminati di negeri sendiri.

Inibaru.id - Meskipun selalu dibanggakan sebagai budaya asli Indonesia, dalam realitanya wayang kini semakin ditinggalkan. Banyak anak muda yang sudah tidak lagi meminati salah satu karya seni yang luar biasa ini. Bahkan, kita juga sudah sangat jarang melihat pementasan wayang kulit ini kecuali saat ada sebuah hajatan yang besar.

Tak hanya wayang kulit, berbagai jenis wayang lainnya juga cenderung semakin tidak diminati oleh masyarakat. Salah satunya adalah wayang Kancil. Wayang yang terbuat dari kulit kerbau ini sebenarnya juga memiliki cara pementasan yang mirip dengan wayang pada umumnya. Yang menarik adalah, wayang ini bisa dipentaskan dengan atau tanpa iringan gamelan.

Baca juga: Perahu Pinisi Bakal Ditampilkan di Festival Seni-Budaya di Eropa

Wayang kancil diciptakan oleh Ki Ledjar Subroto atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Ledjar. Pria yang sudah berusia 78 tahun ini mengaku sudah membuat wayang ini sejak 1980. Ia membuat wayang ini di rumahnya yang ada di Kampung Sosrokusuman, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta hampir setiap hari. Sayangnya, karena usianya yang sudah lanjut dan kondisinya yang mudah jatuh sakit, Mbah Ledjar pun memilih untuk beristirahat alih-alih meneruskan pembuatan wayang Kancil ini.

Berkat jasanya dalam membuat dan melestarikan wayang kancil, Mbah Ledjar telah banyak menerima penghargaan dari banyak pihak. Salah satu penghargaan paling bergengsi yang pernah ia dapatkan adalah Pelopor Pelestarian dan Pengembang Wayang Kancil dan Penghargaan Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Berbagai penghargaan ini didapatkan tidak hanya karena melestarikan budaya khas Tanah Air, namun juga karena banyaknya amanat positif yang disampaikan dalam pementasan media wayang Kancil karyanya.

“Dalam membuat wayang Kancil ini, saya memang sengaja memperkenalkan budi pekerti yang luhur pada anak-anak dengan cara meluruskan cerita tentang kancil yang sudah dikenal luas oleh masyarakat,” tuturnya.

Baca juga: Ini 6 Budaya Asli Indonesia, Jangan Sampai Diklaim Negara Lain

Meskipun dikenal cerdas dan banyak akal, dalam beberapa cerita Kancil, terlihat jelas bahwa Kancil juga memiliki sifat nakal. Mbah Ledjar tidak ingin anak-anak mengikuti sifat nakal dari Kancil ini dengan cara memberikan nilai budi pekerti dan menjelaskan maksud dari tindakan Kancil tersebut.

Hingga saat ini, ratusan hingga ribuan wayang Kancil yang terbuat dari karakter berbagai macam hewan atau tokoh-tokoh dunia sudah Mbah Ledjar hasilkan. Yang luar biasa adalah, karyanya ini ternyata sudah menyebar di berbagai negara layaknya Jepang, Belanda, Inggris, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya. Sayangnya, di dalam negeri, karyanya cenderung kurang dihargai.

Wayang Kancil masih banyak diminati di luar negeri. Sayangnya, karena fisik Mbah Ledjar yang sudah tidak memungkinkan, kini cucunya lah yang meneruskan memainkan wayang Kancil ini di berbagai negara. Terakhir, sang cucu bahkan sempat mementaskan wayang ini di Jepang. Beliau pun berharap agar wayang Kancil ini tetap bertahan dan bahkan semakin diminati masyarakat. (AW/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025