BerandaAdventurial
Senin, 21 Jan 2024 08:30

Upaya Menjadikan Situs Purba Patiayam sebagai Cagar Budaya Nasional

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berbicara di hadapan peserta Jelajah Patiayam dalam rangka sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia di Kabupaten Kudus, Sabtu (20/1/2024).

Dengan menjadikan Situs Purba Patiayam di Kudus sebagai Cagar Budaya Nasional, potensi untuk meneliti secara mendetail peradaban zaman purbakala di Kudus dan sekitarnya akan lebih besar.

Inibaru.id - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menjadikan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia sebagai ajang untuk mempromosikan situs purbakala Patiayam di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (20/1/2024).

Bertemakan “Jelajah Patiayam Situs Purbakala Kudus”, anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jateng ini mengajak kaum muda untuk lebih mengenal lokasi yang diyakini menyimpan fosil dan artefak berusia ratusan ribu tahun tersebut.

"Bangsa yang besar menghargai sejarahnya,” terang Rerie, sapaan akrabnya, di tengah diskusi yang berlangsung di pelataran Museum Patiayam, Kecamatan Jekulo, Kudus. “Nah, Patiayam adalah situs purbakala yang keberadaannya mampu mereproduksi kekayaan sejarah peradaban manusia untuk memperkokoh nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki."

Rerie menegaskan, Situs Patiayam selayaknya nggak hanya dimaknai sebagai tempat terkuburnya tulang belulang fosil purbakala, tapi sebagai catatan sejarah perjalanan kehidupan manusia yang secara nggak langsung bakal berkaitan dengan dinamika kehidupan masyarakat sekarang.

“Wilayah Patiayam adalah modal bagi masyarakat Kudus untuk memahami bahwa negara kita kaya dan bagaimana kita mampu menelisik lebih dalam peninggalan masa lalu, sehingga secara kolektif kita mampu mendalami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” papar Rerie.

Salah Satu Situs Terlengkap

Penemuan fosil gading gajah purba di Pegunungan Patiayam, Dukuh Kancilan, Kelurahan Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. (Antara Foto/Yusuf Nugroho via Media Indonesia)

Situs Patiayam diyakini berbentuk kubah dengan puncaknya berupa Bukit Patiayam. Situs yang berlokasi di Dukuh Kancilan, Kelurahan Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus ini merupakan bagian dari Pegunungan Muria. Hingga kini, diperkirakan sudah ada 1.500 fosil yang ditemukan di sini.

Sejak 22 September 2005, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jateng menetapkan Situs Patiayam sebagai cagar budaya. Berbeda dengan situs lain, fosil yang ditemukan di Patiayam cenderung utuh karena penimbunan abu vulkanik halus dan pembentukan fosil yang berlangsung baik.

Patiayam disebut sebagai salah satu situs terlengkap dengan ditemukannya manusia purba, fauna vertebrata dan invertabrata, serta alat batu hasil budaya; dengan salah satu primadona di situs ini berupa fosil gading gajah purba (Stegodon trigonocephalus).

Rerie mengungkapkan, Jelajah Patiayam yang diinisiasinya ini adalah upaya untuk mempromosikan situs yang sudah mulai diteliti sejak 1931 itu kepada anak muda. Lebih lanjut, dia berharap, ke depan Situs Patiayam bisa diperjuangkan agar bisa mendapat status sebagai cagar budaya di tingkat nasional.

“Menjadikan Situs Patiayam sebagai Cagar Budaya Nasional merupakan kerja bersama untuk memperjuangkan kemanusiaan, karena dengan begitu kita memiliki kesempatan lebih dalam untuk meneliti dan mengungkap kehidupan sejarah peradaban di Patiayam pada masa lalu,” terangnya.

Demi Kesejahteraan Masyarakat

Antusiasme para peserta Jelajah Patiayam dalam menyimak pemaparan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Sabtu (20/1).

Menurut Rerie, penelitian mendalam terkait situs purba Patiayam sangatlah penting karena selain mengungkap peradaban pada masa lalu, pengelolaan yang baik juga akan menghadirkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Nilai kebangsaan yang kita miliki saat ini bersumber dari nilai-nilai yang diterapkan para pendahulu bangsa yang tercatat dalam sejarah masa lalu. Nilai inilah yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan dan NKRI,” jelasnya.

Berdasarkan empat konsensus kebangsaan ini, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem tersebut melanjutkan, kita sebagai anak bangsa diberi amanat untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur.

“Semoga hasil dari penelitian mendalam terhadap situs Patiayam ke depan akan membuka mata para pemangku kepentingan agar lebih serius mengelola kawasan ini agar masyarakat setempat lebih sejahtera,” tandas Rerie di hadapan para peserta diskusi.

Turut hadir dalam diskusi tersebut di antaranya Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional Tri Mumpuni, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Murtikah, Camat Jekulo Agus Susanto, Kepala Desa Terban Supeno, Ketua Center of Prehistory and Austronesian Studies Prof Truman Simanjuntak, para anggota DPRD Kudus, Duta Pariwisata Kudus, dan pelaku wisata. (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024