BerandaAdventurial
Selasa, 11 Jul 2022 13:00

Terowongan Benteng Pendem Cilacap Bisa Tembus Nusakambangan? Begini Faktanya

Benteng Pendem Cilacap. (Jejakpiknik)

Di Benteng Pendem Cilacap, kabarnya ada terowongan yang menembus Nusakambangan. Apakah mitos ini memang benar? Yuk simak faktanya langsung dari petugas yang menjaga benteng tersebut.

Inibaru.id – Ada sebuah mitos yang masih dipercaya banyak orang di Cilacap, Jawa Tengah. Mitos tersebut adalah Benteng Pendem yang berada di kawasan Pantai Teluk Penyu memiliki jalan tembus langsung ke Pulau Nusakambangan. Apakah hal ini memang benar?

Kabarnya, di dalam Benteng Pendem ada terowongan yang dibuat di bawah laut. Terowongan ini dipakai tentara kolonial Belanda untuk mengelabui musuh.

Meski terlihat meyakinkan, petugas dari Benteng Pendem, Aris, justru menganggap mitos tersebut nggak benar. Memang, dia sudah berkali-kali mendengarnya. Tapi, sampai saat ini, belum ada bukti apapun yang memastikan kebenarannya.

Aris nggak asal cuap, Millens. Dia sudah puluhan tahun menjaga benteng tersebut. Nggak terhitung pula sudah berapa kali dia memasuki bangunan benteng.

Sampai sekarang, dia nggak menemukan terowongan yang kabarnya bisa mencapai Nusakambangan. Memang, ada beberapa terowongan yang bisa kamu cek di peta benteng buatan Belanda tersebut. Tapi, panjangnya hanya sekitar 100 meter sampai 200 meter saja.

“Masyarakat tahunya terowongan tembus ke Nusakambangan. Kalau kita lihat petanya, saya pernah lihat petanya yang dikirim dari Belanda itu, ya tidak sampai ke sana,” jelas Aris, Selasa (29/3/2022).

Memang, ada terowongan yang belum diketahui panjangnya karena jalurnya tertimpa reruntuhan bangunan. Tapi, Aris juga nggak yakin jika terowongan tersebut menembus dasar laut sampai ke Nusakambangan. Soalnya, teknologi pada masa pembuatan benteng ini tentu masih belum memungkinkan untuk mewujudkannya.

Meski memiliki banyak terowongan, nggak ada yang menembus Nusakambangan. (matchadreamy.com)

Omong-omong, Benteng Pendem Cilacap memiliki nama asli Kustbatterij op de Landtong te Tjilatjap. Benteng ini dibangun Belanda pada 1861 dan selesai pada 1879 sebagai pertahanan jika sewaktu-waktu ada musuh menyerang. Maklum, kala itu Cilacap dianggap sebagai salah satu kota pelabuhan yang penting karena juga jadi gerbang masuk wilayah Banyumas.

Setelah Indonesia merdeka, benteng ini sempat jadi sarang Pasukan Banteng Loreng Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tapi, sejak 1986, Pemerintah Cilacap mengubah fungsinya menjadi tempat wisata sejarah.

O, ya, ada alasan mengapa sebutan benteng ini adalah Benteng Pendem. Soalnya, masih banyak bangunan benteng yang tertimbun di dalam tanah. Nah, ‘pendem’ adalah istilah Bahasa Jawa untuk kondisi tersebut.

Kalau menurut Aris, setidaknya baru 60 persen dari total 10,5 hektare bangunan Benteng Pendem yang sudah digali dan dicek oleh petugas. Bisa jadi, masih ada bangunan lain yang belum ditemukan karena memang masih terkubur di dalam tanah. Sayangnya, di sejumlah area yang diduga ada bangunan benteng yang masih terpendam, sudah berdiri bangunan, seperti penampungan minyak Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap Area 70.

“Bisa jadi ada benteng di bawahnya, tapi kan sudah ada bangunan,” ujar Aris.

Hm, jadi semakin penasaran dengan misteri Benteng Pendem Cilacap, ya Millens?(Cnn/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024