BerandaAdventurial
Minggu, 3 Mar 2018 06:02

Jejak Syekh Jangkung di Sebuah Rumah Joglo

Rumah Joglo Saridin tampak depan. (Kompas.com)

Saridin alias Syekh Jangkung adalah murid Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga yang namanya sangat populer di Pati, Jawa Tengah. Salah satu jejaknya berupa rumah joglo kini ada di Kampung Djowo Sekatul, Kendal, Jawa Tengah. Seperti apa kekhasan joglo tersebut?

Inibaru.id – Ada tokoh ikonik yang melegenda di daerah Pati, Jawa Tengah. Dia adalah Syekh Jangkung atau Saridin, yang kisahnya sering ditampilkan dalam pentas ketoprak dan pernah difilmkan.

Salah satu kisah Saridin yang terkemuka adalah ketika dia berguru pada Sunan Kudus. Para santri saat itu diminta untuk mengisi bak air menggunakan keranjang. Saridin berhasil mengisi penuh bak air. Saridin juga merupakan murid Sunan Kalijaga. Berbekal ilmu-ilmu itulah, Saridin pun menjadi penyebar agama Islam di daerah Pati.

Makam Saridin berada di Desa Landoh, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Para peziarah kerap datang ke sana.

Selain makam, ada peninggalan Saridin yang masih bisa kita temui sampai sekarang. Itu adalah rumah joglo di Kampoeng Djowo Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Rumah joglo ini disebut Joglo Saridin.

Baca juga:
Pesona Senja di Pantai Kertomulyo, Pati
Mau Berselancar atau Berkuda? Ke Pantai Widarapayung Yuk!

Dulunya, rumah tersebut dimiliki Retno Anjali, kakak Sultan Agung Anyokrokusumo yang menjadi istri Saridin. Rumah joglo tersebut adalah hadiah dari sayembara yang dimenangkan Saridin.

Sebelum dibeli Kampung Djowo Sekatul, rumah Joglo Saridin ini sempat akan dijual kepada seseorang dari Jepang. Tetapi, ada kejadian ganjil saat hendak dipindah, yaitu rumah tersebut tidak bisa diangkat ke truk.

“Karena itulah, ahli waris memilih menjual kepada kami dan atas seizin Allah, Joglo Saridin bisa dibawa sampai ke sini,” jelas Elly Rusmilawati, Humas Kampoeng Djowo Sekatul, seperti ditulis kompas.com (1/3/2018).

Nah, pemindahan rumah Joglo Saridin ke Sekatul berawal dari keinginan pemilik Kampung Djowo, Kanjeng Pangeran Adipati Haryo Herry Djojonegoro. Tahun 2009 lalu, dia melihat rumah tersebut dalam kondisi lengkap. Demi melestarikannya, rumah itu pun dibeli dan dibawa ke Sekatul.

Rumah Joglo Saridin dibagi menjadi dua, yaitu Omah Lanang dan Omah Wedok. Omah Lanang digunakan sebagai pendapa. Sementara, Omah Wedok yang berada di belakangnya digunakan sebagai tempat duduk kerajaan atau pertemuan khusus para raja.

Di Kampoeng Djowo Sekatul, rumah Joglo Saridin semakin mempercantik puluhan joglo yang ada di sana. Yap, di sana memang ada enam joglo besar serupa yang memiliki sejarahnya masing-masing, yaitu Ndalem Bagan, Ndalem Bonokeling, Ndalem Joyokusumo, Ndalem Jayengan, Ndalem Gethuk, dan Joglo Sardirin. Selain itu, dengan luas lahan 12 hektare, ada 25 joglo-joglo kecil yang bisa kamu lihat dengan leluasa.

Baca juga:
Memburu Sunrise di Puncak Gunung Kunir, Purworejo
Menikmati Hutan dan Pantai di Watu Layar, Lasem

Perlu dicatat nih, Millens, bahwa Joglo Saridin nggak disewakan. Tetapi, kamu bisa menyewa joglo besar lainnya sebagai tempat resepsi perkawinan, seminar, maupun kegiatan lainnya, kok.

Ketika berkunjung ke tempat wisata yang dibangun pada 1998 tersebut, pengunjung bisa menikmati keunikan rumah joglo besar, termasuk keantikan isinya. Pernak-pernik, ornamen, hiasan, ukiran, dan furnitur Jawa Klasik menjadi objek yang disenangi pengunjung.

Jalan-jalan sekaligus belajar sejarah seru juga, ya? Yuk, agendakan ke sana! (AYU/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024