BerandaAdventurial
Sabtu, 15 Des 2023 17:00

Istiklal Dzamija, 'Kado Kemerdekaan' Indonesia untuk Bosnia-Herzegovina

Masjid Istiklal Bosnia, hadiah dari Indonesia. (Twitter/dynaresam)

Nggak hanya di Indonesia, Masjid Istiqlal juga ada di luar negeri. Istiklal Dzamija namanya, yang merupakan kado kemerdekaan Indonesia untuk Bosnia-Herzegovina.

Inibaru.id – Sejak mulai dibuka untuk umum pada 22 Februari 1978, Masjid Istiqlal telah menjadi landmark nggak terpisahkan dari Indonesia. Namun, nama masjid yang berarti "kemerdekaan" ini ternyata nggak hanya dipakai oleh masjid terbesar se-Asia Tenggara ini, lo.

Ada satu masjid di Bosnia-Herzegovina yang juga dinamai demikian. Nama resminya adalah Istiklal Dzamija. Berlokasi di Sarajevo, ibu kota sekaligus salah satu kota terbesar di negara tersebut, masjid ini didirikan sebagai kado yang diberikan Indonesia untuk kemerdekaan Bosnia-Herzegovina.

Sedikit informasi, Bosnia-Herzegovina atau Bosnia mendeklarasikan kemerdekaannya pada 3 Maret 1992 sebagai imbas dari runtuhnya Yugoslavia pada awal 1990. Namun, pasukan Serbia mengepung Sarajevo dua bulan kemudian, tepatnya pada 2 Mei 1992, yang menandai pecahnya Perang Bosnia.

Negara di semenanjung Balkan itu baru benar-benar menikmati kemerdekaan setelah Perjanjian Dayton disahkan pada 14 Desember 1995. Selama empat tahun diperangi Kroasia dan Serbia, ribuan orang telah meninggal, termasuk sekitar 1.400 unit masjid di wilayah paling multietnis di Yugoslavia ini.

Dukungan Indonesia

Interior Masjid Istiklal di Bosnia memakai banyak bahan dari Indonesia. (Shutterstock/as-artmedia)

Selama Perang Bosnia berlangsung, masyarakat Indonesia merupakan salah satu komunitas yang paling getol menggalang dukungan dengan sumbangan pakaian, makanan, dan berbagai kebutuhan warga sipil di sana. Puncaknya adalah kedatangan Presiden Soeharto ke Sarajevo pada Maret 1995.

Dari kunjungan tersebut, Soeharto berpikir untuk memberikan hadiah berupa masjid bagi warga Bosnia-Herzegovina. Presiden ke-2 RI ini menunjuk arsitek Fauzan Noe’man untuk membangun masjid di sana. Sayangnya, belum kelar masjid dibangun, Soeharto sudah keburu lengser pada 1998.

Pembangunan masjid yang berdiri di atas tanah seluas 2.800 meter persegi ini juga sempat terkendala oleh krisis ekonomi yang melanda Tanah Air. Masjid yang mampu menampung lebih dari 3.000 jemaah itu akhirnya diresmikan Menteri Agama RI saat itu, Said Agil Al Munawar, pada 2001.

“Pintu masjidnya dibuat dari kayu jati asli Indonesia, dibuat di Jepara. Mihrabnya hadiah dari Habibie dan Ainun, yang dipakai untuk khotbah,” ungkap salah seorang pemandu wisata Sarajevo, Retno, dikutip dari Kompas (12/12/2020).

Masjid Soeharto

Masjid Istiklal di Sarajevo. (Pinterest/sekardodoz)

Secara garis besar, desain eksterior Istiklal Dzamija nggak jauh berbeda dengan kebanyakan masjid khas Eropa yang berasal dari warisan Kerajaan Ottoman sekitar abad ke-12 sampai ke-15. Namun, kalau sempat salat di dalamnya, kamu akan melihat betapa Indonesia-nya interior masjid ini.

Hm, bangga banget dong pastinya? Yang lebih membanggakan, hingga kini masjid tersebut masih rutin dijadikan salat berjemaah oleh warga muslim di Sarajevo. Orang-orang juga nggak jarang membuat acara di masjid megah tersebut.

Selain dikenal sebagai Istiklal, warga setempat juga acap menyebut tempat ibadah ini sebagai Masjid Soeharto atau Masjid Indonesia. Nama tersebut diberikan karena mereka menganggap masjid itu adalah bentuk dukungan dan simbol persahabatan dari Indonesia.

Wah, sungguh menarik, bukan? Siapa menyangka ada Masjid Istiqlal juga di Bosnia-Herzegovina, ya? Kalau kebetulan sedang traveling ke Sarajevo, jangan lupa mampir, Millens! (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: