BerandaAdventurial
Rabu, 3 Sep 2019 16:51

Menikmati Secangkir Kopi Jepara Lewat Festival Kopi di Tengah Alaska

Warga sedang menikmati seduhan kopi pada acara Festival Kopi #1 Jepara, di kawasan Alaska (alas karet) Desa Kaligarang, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara Jawa Tengah, Minggu, (1/9). (Inibaru.id/ Pranoto)

Ratusan orang larut dalam kemeriahan Festival Kopi #1 Jepara. Tempatnya bukan di kafe atau warkop (warung kopi) melainkan, di bawah rerimbunan pohon karet yang masyhur dengan julukan "Alaska". Yuk lihat keseruannya!

Inibaru.id - Bukan Negara Bagian Amerika Serikat, Alaska yang dimaksud adalah akronim Alas Karet (hutan pohon karet). Kawasan ini berada di areal Jl Keling-Jepara KM 31, Desa Kaligarang, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Di lokasi inilah, Festival Kopi #1 Jepara itu digelar, Minggu (1/9).
 
Kegiatan yang diinisiasi oleh Sentral Park yang bernaung di bawah PTPN 9 itu berlangsung meriah. Di mulai pukul 09.00, festival itu nggak hanya memamerkan produk-produk kopi asal Bumi Kartini, Millens.
 
Ada zumba, mini offroad sampai diskusi bersama barista andal Jepara juga lo.
 
Pengunjung sedang memesan kopi dari sebuah stand di Festival Kopi. (Inibaru.id/ Pranoto)
 
Supervisor Sentral Park Keling Fata Tri Haswuri mengatakan, kegiatan itu memunyai tujuan untuk memromosikan kopi-kopi lereng Muria, khususnya Jepara.
 
"Total ada 14 stand yang mengikuti kegiatan ini. Tujuh dari stand khusus kopi dan tujuh lainnya di luar kopi. Tujuannya adalah memfasilitasi sekaligus wadah bagi Coffee Shop dan petani kopi. Harapannya bisa kontinyu (berlanjut)," ucapnya.
 
Menurutnya, acara ini dikemas secara santai. Acara yang berlangsung hingga pukul 4 sore ini menempatkan stand-stand kopi berjejer di antara barisan pohon karet. Sebagai atap stand, dipergunakan limbah dari tumbuhan serai, yang juga dibudidayakan pada lahan seluas lima hektar.
 
Fata juga menyebut, kopi-kopi dari Jepara seperti Kopi Tempur sudah dikenal khalayak luas. Dengan acara seperti ini, dia berharap produk Jepara dapat menjangkau lebih luas lagi.
 
Berbagai jenis kopi di dalam toples kaca. (Inibaru.id/ Pranoto)
 
"Harapannya kopi dari Jepara dapat dikenal masyarakat banyak. Di Sentral Park ke depannya, kami juga ingin membuat lokasi yang ramah untuk anak, ada mini offroad dan sebagainya," tambah Fata.
 
Luluk seorang pengusaha kopi asal Desa Kelet, Kecamatan Keling mengaku senang bisa mengikuti ajang tersebut. Selain dapat menjual kopi-kopi hasil produksinya, dia juga bisa bersilaturahmi dengan pegiat kopi.
 
"Kita kopinya dari Desa Tempur, kemudian kita kemas lagi. Kalau usaha ini baru satu tahun, tapi untuk proses produksi kopi luwak sudah enam tahun," tutur dia.
 
Menurutnya, kopi Jepara sudah memiliki tempat di hati konsumen. Selain dari kualitasnya yang meningkat, dari sisi harga petani kopi pun banyak yang diuntungkan.
 
Dia mencontohkan untuk kopi jenis robusta per kilogramnya kini dihargai hingga Rp 100 ribu. Sementara untuk jenis arabika dan luwak, harganya bisa lebih tinggi lagi.
 
"Pemrosesan pascapanen yang menentukan rasa dan harga. Karena, sekarang petani kopi sudah mulai paham, untuk menjemur biji kopi yang baru dipanen tak boleh beralaskan tanah atau lantai semen. Harus ada alasnya lagi. Karena itu bisa memengaruhi rasa," tuturnya.
 
Seorang penikmat kopi, Maksum, berkata memang sengaja meluangkan waktu berkunjung ke Alaska. Meskipun jarak dari kediamannya yang bisa mencapai satu jam perjalanan.
 
"Saya dari Batealit, ke sini ya untuk ini menikmati kopi sekaligus bertemu pegiat-pegiat kopi," pungkas Maksum. Kalau kamu sudah pernah mencicipi kopi dari Jepara belum, Sobat Millens? (Pranoto/E05)
 
 
 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: