BerandaAdventurial
Selasa, 5 Agu 2019 13:03

Mari Sambangi Tempat Para Mpu Belajar Membuat Keris

Para Mpu tengah membuat warangka. (Kerisku.id)

Di masa lampau, nggak sedikit orang Jawa yang memiliki dan menyimpan keris. Benda ini dianggap keramat lantaran memiliki beberapa fungsi. Namun, sebelum sampai di tangan pembeli, tahukah kamu bagaimana proses pembuatannya?

Inibaru.id – Iro Menggolo, Dipo Menggolo, dan Djiwo Diharjo mungkin menjadi nama-nama yang asing bagi sebagian orang. Namun, bagi pengrajin dan penggemar keris di Yogyakarta, nama-nama tersebut merupakan legenda. Mereka adalah pembuat keris yang berasal dari Desa Banyusumurup, Kecamatan Imogiri, Bantul.

Jika kamu pergi ke sana, pelbagai jenis keris bakal kamu jumpai dengan mudah. Mulai dari yang sekadar untuk hiasan hingga pusaka, dijual sesuai selera dan kebutuhan. Gagang keris biasanya dibuat dari kayu asem. Sementara untuk masalah model, terdapat beberapa model yakni Solo, Yogya, singa, dan naga.

Model Solo memiliki ukuran dan bentuk yang lebih besar ketimbang model Yogya. Sementara itu, model Yogya memiliki lengkungan yang nggak kamu jumpai di keris model Solo. Untuk keris model Singa dan Naga, kamu harus menanyakannya lebih dulu ke pengrajin. Ini karena kedua model tersebut dijual secara terbatas.

Lempengan kuning menjadi bahan pembuatan keris. Lempengan ini dipatri hingga bentuknya menyerupai sarung keris. Jika sudah terbentuk, lempengan kemudian ditatah menggunakan aspal sebagai alasnya. Penatahan sesuai motif yang diinginkan konsumen lantas dimulai. Warangka, lempengan berbentuk sarung keris, kemudian dipoles menggunakan larutan yang bersifat asam seperti HCI.

Dalam sehari, seorang pengrajin biasanya bisa menghasilkan dua warangka. Semakin mahal keris yang kamu pesan, semakin rumit pula proses pembuatannya.

Terdapat ritual-ritual khusus seperti puasa makan dan minum, puasa tidur, puasa berbicara, hingga puasa berjalan. Wah, wah, ternyata untuk menjadi seorang Mpu pun nggak sembarangan ya.

Gimana, masih tertarik belajar bikin keris? Nggak ada salahnya mencoba bikin. Siapa tahu, dari tanganmu, kamu bisa menghasilkan keris dengan kesaktian dan nilai ekonomi yang tinggi. Kapan kamu ke desa ini, Millens? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025