BerandaTradisinesia
Kamis, 13 Agu 2025 09:01

Wiwit Ageng, Tradisi Syukuran Panen Jagung yang Bikin Guyub Warga Prawatan Klaten

Ilustrasi: Tradisi Wiwit Ageng di Klaten. (Jadesta Kemenparekraf)

Pada Rabu (6/8/2025) lalu, warga Desa Prawatan menggelar tradisi Wiwit Ageng yang menandakan dimulainya musim panen jagung di Kabupaten Klaten. Seperti apa ya keseruan dari tradisi ini di sana?

Inibaru.id - Tradisi bukan sekadar ritual yang rutin dilakukan, melainkan juga cara masyarakat menjaga harmoni dengan alam dan sesama. Itulah yang tercermin dalam tradisi Wiwit Ageng di Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.

Tradisi yang kali terakhir digelar pada Rabu (6/8/2025) ini bukan hanya menjadi penanda dimulainya musim panen jagung, melainkan juga menjadi momen guyub yang mempererat tali kebersamaan antarwarga.

Berlokasi di ruas jalan desa yang berbatasan langsung dengan hamparan sawah, para petani berkumpul, duduk bersama, dan menyantap nasi terancam dengan lauk sederhana namun menggugah selera seperti ayam kampung, ikan teri, dan peyek. Suasana santai dan hangat tercipta, diiringi tawa serta obrolan ringan khas warga desa.

Menurut Kepala Desa Prawatan Sabiq Muhammad, tradisi Wiwit Ageng adalah bentuk rasa syukur atas jerih payah petani yang sebentar lagi akan menuai hasil. “Ini budaya dari para leluhur kami. Sebelum panen, kami bersyukur dulu. Harapannya, hasil panen membawa berkah,” ungkapnya sebagaimana dinukil dari Espos, Jumat (8/8).

Tahun ini, Wiwit Ageng terasa lebih istimewa karena menjadi panen perdana jagung hasil kerja sama antara pemerintah desa dengan perusahaan perbenihan PT Agri Makmur Pertiwi. Lahan seluas 2 hektare di Prawatan ditanami jagung dengan pendekatan berbeda dari sebelumnya. Jika dulu jenis jagung tersebut sering dianggap “tanaman apes” karena sering gagal panen, kali ini hasilnya menjanjikan.

Warga bersama-sama mengonsumsi nasi terancam dalam tradisi Wiwit Ageng di Klaten. (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Dengan bantuan metode tanam baru, jadwal pemupukan yang teratur, serta penggunaan pupuk buatan tim anggota DPRD Jateng P. Bayu Kusuma, petani tinggal mengikuti petunjuk teknis yang sudah disiapkan. Hasilnya? Lebih maksimal dan bernilai jual tinggi. “Kami bahkan dapat jaminan harga jual Rp6.000 per kilogram,” terang Sabiq.

Wiwit Ageng ini juga mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk perwakilan DPRD provinsi dan kabupaten, penyuluh pertanian, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Mereka hadir tak hanya untuk menyaksikan, tapi juga mendengarkan aspirasi warga, salah satunya tentang kebutuhan perbaikan saluran irigasi.

Menurut Lilik Nugraharja, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan DKPP Klaten, produksi jagung di Klaten memang tergolong tinggi. Dengan total lebih dari 11.000 hektare lahan jagung, daerah ini menjadi salah satu sentra penghasil jagung terbesar di Jawa Tengah.

“Produktivitasnya bisa sampai 9 ton per hektare, karena petani di Klaten memilih benih unggul yang tahan hama dan hasilnya melimpah,” ujarnya.

Tradisi Wiwit Ageng di Prawatan bukan hanya seremoni, tapi simbol kekuatan lokal yang berpadu dengan inovasi pertanian. Dari nasi terancam dan ayam kampung yang dinikmati bersama, hingga ladang jagung yang mulai menguning dan siap panen, semua adalah cerminan bahwa ketika tradisi dan teknologi bersatu, hasilnya bisa luar biasa, Gez! (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: