BerandaTradisinesia
Sabtu, 12 Agu 2022 13:00

Warga Kranggan Dalam Semarang Ingin Ubah Stigma Mistis Sendang Nyi Renggo

Sendang Nyi Renggo di Kampung Kranggan Dalam, Kota Semarang sekilas tampak seperti kolam biasa. (AyoSemarang/Audrian Firhanussa)

Banyak warga dari luar Kampung Kranggan Dalam menganggap Sendang Nyi Renggo sebagai tempat mistis. Padahal, bagi warga sekitar, sendang yang kaya akan nilai sejarah tersebut bukanlah tempat untuk penyembahan.

Inibaru.id - Setiap sudut Kota Semarang punya cerita uniknya sendiri-sendiri. Salah satunya adalah Kampung Kranggan Dalam. Di sana, ada sebuah kolam kecil yang dikenal dengan nama Sendang Nyi Renggo.

Lokasi sendang ini ada di RT 3/RW 1 kampung tersebut. Beda dengan sendang-sendang di tempat lain yang biasanya ada di tempat yang lebih terbuka dan dinaungi pepohonan berukuran besar, Sendang Nyi Renggo berada di tengah sempitnya lorong antar-rumah warga.

Bagi orang yang nggak tahu soal sendang ini, pasti akan mengiranya sebagai kolam biasa. Apalagi, bentuknya juga biasa saja. Padahal, Sendang Nyi Renggo punya cerita sejarah yang cukup menarik.

Kalau menurut Ketua RT 1 Agus Heriawan, sendang ini sudah eksis sejak masa perjuangan kemerdekaan, Millens.

“Ini cukup lama. Dulu sendang ini kelihatan dari ujung jalan Kranggan Dalam. Tapi karena pertumbuhan rumah semakin banyak, akhirnya sendang ini tertutup,” cerita laki-laki berusia 50 tahun tersebut, Senin (8/8/2022).

Gorong-Gorong Tempat Bersembunyi

Lokasi Sendang Nyi Renggo ada di antara lorong sempit dan padatnya permukiman warga. (Ayo Semarang/Audrian Firhanussa)

Agus juga pernah mendengar dari sesepuh kampung kalau dulu sendang tersebut nggak berupa kolam, melainkan berfungsi sebagai gorong-gorong tempat masyarakat pribumi bersembunyi dari tentara penjajah.

Konon, gorong-gorong tersebut menembus Gang Pinggir Pecinan. Soalnya, di sana juga ada sendang lainnya.

“Kemungkinan besar tembus ke situ,” ungkap Agus.

Siapakah Nyi Renggo?

Lantas, kok bisa diberi nama Sendang Nyi Renggo? Ternyata, di gorong-gorong tersebut, ada makam Nyi Renggo yang bersebelahan dengan makam Ki Renggo, suaminya. Makamnya jelas nggak kelihatan karena sudah tenggelam oleh air yang nggak pernah surut.

Soal dari mana air bisa muncul di gorong-gorong tersebut, Agus juga nggak begitu mengerti. Dia hanya menyebutnya karena fenomena alam saja.

Nyi Renggo adalah salah satu sesepuh kampung yang sangat dihargai pada zaman dahulu. Sampai sekarang, warga pun masih menghormati sehingga setiap kali Bulan Sura tiba, warga akan membersihkan dan menguras sendang tersebut.

Dulu, warga bahkan sampai mementaskan wayang saat Bulan Sura tiba. Tapi, karena biaya pementasan cukup memberatkan warga sekitar, kini diganti dengan selamatan sederhana saja.

Bagi warga di luar Kampung Kranggan Dalam, Sendang Nyi Renggo dianggap mistis. Bahkan ada yang datang dengan membawa sesaji.

Namun, bagi warga sekitar, sendang ini hanyalah sendang biasa yang kebetulan jadi tempat makam sesepuh yang dihormati.

“Kami ingin mengubah stigma (mistis). Sendang Nyi Renggo ini sebagai bagian kampung yang harus dihormati dan dijaga, namun bukan disembah,” pungkas Agus.

Kamu yang tahu dan sering melintas di kawasan Kranggan, Semarang, apa pernah melihat sendang ini, Millens? (Ayo/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: