BerandaTradisinesia
Senin, 19 Apr 2020 08:50

Tak Ada Dugder, Ini Tradisi Sambut Ramadan yang Bakal Dilakukan di Masjid Kauman

Tampak depan Masjid kauman. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Dugder yang biasanya diisi dengan gema bedug dan bunyi petasan kini terancam sepi akibat pandemi corona. Menanggapi hal ini, takmir Masjid Kauman telah mempersiapkan beberapa acara yang bakal digelar tanpa melibatkan masyarakat luas. Apa saja?

Inibaru.id - Wacana penyelenggaraan Dugderan tanpa melibatkan banyak orang membuat perayaannya tahun ini berbeda. Hal ini diungkapkan oleh Muhaimin, sekretaris takmir Masjid Kauman Semarang yang bakal manut dengan keputusan Pemerintah Kota Semarang terkait perayaan Dugderan pada tahun ini. Namun, menurutnya, pihak masjid kauman semarang telah mempersiapkan acara agar tradisi setiap dugderan terus terjaga.

“Sesuai tradisi kita tetap mengadakan pembacaan al-Qur’an 30 juz secara hafalan yang akan dilaksanakan hari Rabu-Kamis (22-23/4) minggu depan sebagai awal kegiatan dugderan,” tutur Muhaimin.

Tampaknya Muhaimin enggan benar-benar meninggalkan berbagai tradisi yang menurutnya bisa dilakukan tanpa melibatkan banyak orang ini. Mengumpulkan para kiai yang mengajar di Masjid Kauman adalah salah satu kegiatan yang mungkin dilakukan.

“Kita akan tetap mengadakan di sini sesuai tradisi dengan mengumpulkan para kiai yang biasa mengajar di Masjid Kauman,lanjutnya.

Menurutnya, beberapa acara bakal digelar secara sederhana dan tanpa melibatkan masyarakat luas sesuai anjuran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk menyiasati hal ini, dirinya mengaku nggak bakal membuat publikasi terkait pelaksanaan Dugderan di Masjid Kauman untuk mencegah masyarakat berkumpul.

Takmir masjid nggak akan bikin warga berkumpul. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

“Kita nggak mengundang kerumunan dan tidak mengundang orang, istilahnya secara terbatas takmir saja dan tidak woro-woro. Yang penting secara tradisi tetap jalan. karena takutnya jadi media penyebaran," ungkapnya.

Jika memang tradisi ini terpaksa ditiadakan karena pandemi corona, dirinya mengaku bahwa hal ini bisa dimaklumi mengingat bahwa Dugderan sudah pernah ditiadakan beberapa waktu lalu. Hanya, ketika tradisi ini dibebankan kepada pihak Masjid Kauman untuk turut menjadi penyelenggara bersama Pemkot, dia mengaku baru kali ini terancam tak dilaksanakan.

Kini dirinya tengah menunggu keputusan Pemkot Semarang yang bakal disampaikan pada rapat bersama pada Senin (20/4) depan. Saat Inibaru.id berkunjung untuk melihat situasi terkini di Masjid Kauman, tak ada persiapan mencolok yang dilakukan oleh pihak takmir masjid.

Rencananya, bedug yang terdapat di serambi masjid bakal dipukul sebagai pertanda bakal datangnya bulan Ramadan. Pihak takmir masjid juga bakal mengumumkan informasi awal ramadan sesuai dengan ketetapan pemerintah.

Kalau di daerahmu, apa nih tradisi yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadan, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024