BerandaTradisinesia
Senin, 23 Agu 2020 08:04

Sura Wiwitan 6, Ajakan Merawat Sendang di TBRS yang Ngepasi Malam 1 Suro

Sura Wiwitan #6, acara untuk peringati malam Satu Sura sekaligus ajakan untuk merawat sendhang (Inibaru.id/ Audrian F)

Sura Wiwitan #6 merupakan acara tahunan yang dibentuk untuk memperingati malam satu Sura di Semarang. Dibentuk oleh sejumlah sukarelawan peduli sendhang dari berbagai kalangan, gelaran yang memasuki tahun ke-6 ini bertujuan mengajak masyarakat untuk kembali menggunakan dan merawat Sendhang Mintalaya bersama-sama.

Inibaru.id - Dengan latar belakang pohon beringin yang disorot lampu warna-warni, para penampil melancarkan aksinya. Ada pembacaan macapat, tari tradisional, dan beberapa penampilan lain yang turut memeriahkan Sura Wiwitan #6, Jumat (21/8/2020) malam.

Terus terang, saya nggak begitu mengenal para penampil ini. Tapi, sebagai penikmat acara gratisan, saya pikir gelaran tahunan ini sangat menarik untuk diikuti dari awal sampai akhir.

Ya gimana nggak menarik, acara yang bertempat di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Jawa Tengah, ini banyak mendatangkan pegiat seni di berbagai bidang dan komunitas. Sastra, tari, hingga musik, dihadirkan di acara yang digelar setiap awal Sura ini.

Salah satu penampilan pada acara Sura Wiwitan #6 yakni performing art oleh Lanang Wadon Bercerita. (Inibaru.id/ Audrian F)

Sesuai namanya, acara ini merupakan yang ke-6 dari acara tahunan guna memperingati Malam Satu Sura. Acara yang dibentuk oleh berbagai sukarelawan peduli sendhang ini juga bertujuan mengajak masyarakat untuk kembali menggunakan dan merawat Sendhang Mintalaya bersama-sama.

Wishnu Kusuma, selaku ketua acara, mengaku acara ini awalnya dibentuk karena rasa prihatin teman-teman sukarelawan terhadap sendhang yang sudah lama terbengkalai. Inilah kenapa, tema yang diambil buat acara ini Ngrawat Sendhang, Ngawe Kadang.

“Ya, kalau tujuan awal, sih, menyadarkan masyarakat, biar mereka mau menggunakan dan merawat sendhang ini bersama-sama. Sudah lama terbengkalai,” ungkap Wishnu.

Dia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir, yang banyak menggunakan sendhang justru hewan-hewan seperti kalelawar, ikan nila, kodok, hingga biawak.l

Pengunjung menonton acara Sura Wiwitan #6 dari atas rumah diesel. (Inibaru.id/ Audrian F)

Di sisi lain, ada hal unik yang juga saya temukan dalam acara ini, yakni para penampilnya. Selain anak muda, ada juga sekumpulan anak kecil yang ikut meramaikan acara tersebut.

Menurut pengakuan Wishnu, anak-anak ini merupakan warga Tambak Rejo. Dia berpendapat, penting juga untuk menjadikan acara tersebut sebagai salah satu media hiburan bagi warga yang beberapa waktu lalu harus merasakan penggusuran.

Nah, oleh karena itu, Wishnu merangkul anak-anak dari Tambak Rejo untuk ikut berpartisipasi dalam acaranya itu.

“Harapan saya sih kami bisa mendampingi warga sana biar bisa hidup lagi, Mas,” kata Wishnu.

Sementara, di depan panggung yang berupa karpet merah, para penonton duduk lesehan. Acara ini memang dibikin tanpa ada aturan tempat duduk. Jadi, penonton menyebar sesuai selera dan kenyamanan masing-masing.

Kendati demikian, penonton cukup tertib, kok. Mereka juga menaati protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Salah satu acara puncak. yakni adus sendhang (Inibaru.id/ Audrian F)

Kemudian, acara ditutup dengan ritual adus sendhang (mandi di sendang). Dalam ritual ini, para seniman muda bersama-sama gebyuran di sendhang yang ada di TBRS. Nggak cuma seniman muda, penonton yang hadir pun diperbolehkan ikut kalau memang tertarik.

Menurut saya, acara semacam ini sangat diperlukan di Semarang. Selain nguri-uri budaya, acara gratis kopi dan camilan ini cocok untuk sobat miskin macam saya! Ha-ha. (Bayu N/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: