BerandaTradisinesia
Jumat, 23 Mar 2023 20:42

Situasi Sulit Mangkunegaran Pasca-Kemerdekaan Indonesia

Pura Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman raja atau adipati Mangkunegaran. (Google User Content/Araminta Shinttadevi)

Berbicara tentang Solo, sepertinya Mangkunegaran menjadi salah satu hal yang identik dengan kota ini, ya. Betewe, Mangkunegaran pernah mengalami situasi sulit sebelum fungsinya sebagai penjaga budaya dikukuhkan, lo.

Inibaru.id – Selain Keraton Kesunanan Surakarta, Solo juga memiliki istana lainnya yang dikenal sebagai Pura Mangkunegaran. Pura Mangkunegaran didirikan oleh Raden Mas Said pada 1757 silam, setelah menandatangani Perjanjian Salatiga.

Dari perjanjian tersebut, Raden Mas Said diakui sebagai pangeran merdeka dengan wilayah otonom berstatus kadipaten yang disebut Praja Mangkunegaran, Millens.

Omong-omong ya, antara 1757-1946, Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom yang berhak memiliki tentara sendiri yang independen dari Kesunanan Surakarta.

Pada zaman Hindia Belanda menguasai Indonesia, Kadipaten Praja Mangkunegaran adalah monarki elit dan kaya raya. Namun, semuanya berubah ketika Jepang berkuasa di Indonesia.

Situasi Sulit Mangkunegaran Pasca-Kemerdekaan Indonesia

Pada zaman Jepang, militer Jepang menghambat laju perekonomian karena memusatkan semua untuk berperang. Bahkan, setelah Jepang menyerah kepada sekutu dan Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Sejak saat itu, Mangkunegaran VII mewarisi kesulitan ekonomi hingga persoalan politik yang pelik.

Pada September 1945, Mangkunegaran VIII menyatakan bergabung dengan NKRI. (Leiden University Library via Wikipedia)

Kemudian, setelah sekian abad menjadi kerajaan otonom, pada September 1945, Mangkunegaran VIII menyatakan bergabung dengan NKRI lewat maklumat nomer 1 tanggal 1 September 1945 dengan isi maklumat seperti berikut:

"Bahwa Kerajaan Mangkunegaran adalah sebuah daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia. Bahwa semua urusan pemerintahan dalam Kerajaan Mangkunegaran kini ditetapkan dan dipimpin oleh Pemerintah Mangkunegaran sendiri dengan mengingat peraturan pemerintah Republik Indonesia. Bahwa perhubungan pemerintah Kerajaan Mangkunegaran dengan Pemerintah RI bersifat langsung.”

Setelah kedaulatan Mangkunegaran hilang, masa sulit Mangkunegaran masih berlanjut. Kelompok antiswapraja berkeyakinan bahwa kerajaan, keraton, monarki, atau apa pun itu selama bentuk kekuasaannya berdasarkan pada keturunan nggak patut untuk dipertahankan di negara modern yang berasaskan demokrasi dan kedaulatan rakyat.

Tuntutan kelompok antiswapraja ini jelas; bubarkan kerajaan dan aset Mangkunegaran dan Kesunanan dimasyarakatkan atau dikuasai rakyat.

Daerah Istimewa Surakarta dibekukan

Ketika tentara Belanda sempat menduduki Kota Solo dan sekitarnya pada Desember 1948, Kesunanan dan Mangkunegaran mengaktifkan lagi pemerintahan mereka dengan bantuan Belanda.

Melihat hal itu, pemerintah RI nggak membiarkan Mangkunegaran dan Kesunanan terus hidup sebagai penguasa politik. Daerah Istimewa Surakarta akhirnya dibekukan pada Juli 1946 dan digantikan dengan Pemerintahan Karesidenan Surakarta. Namun, status ini dihapus pada Desember 1949.

Kini, Mangkunegaran hanya sebuah keraton dengan raja tanpa kekuasaan politik. Mangkunegaran dan Pura Mangkunegaran masih tetap menjalankan fungsinya sebagai penjaga budaya hingga saat ini.

Wah, menarik ya cerita tentang kekuasaan Mangkunegaran di Indonesia ini, Millens. (Fatkha Karinda Putri/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: