BerandaTradisinesia
Senin, 14 Jul 2024 15:44

Rumah Kelengan Semarang, Diperkirakan Lebih Tua dari Lawang Sewu

Rumah Kelengan diperkirakan sudah lebih lama eksis dari Lawang Sewu. (Google Street View)

Rumah Kelenga diperkirakan sudah dibangun pada 1700-an atau seumuran dengan Gereja Blenduk di Kawasan Kota Lama Semarang. Seperti apa ya cerita dari rumah dua lantai yang unik ini?

Inibaru.id – Karena arsitekturnya khas Belanda, tentu orang akan berpikir jika Lawang Sewu yang berlokasi di kawasan Tugu Muda termasuk dalam salah satu bangunan tertua di Kota Semarang. Tapi, sebenarnya ada beberapa bangunan lain yang usianya lebih tua. Salah satunya adalah Rumah Kelengan.

Lawang Sewu baru rampung dibangun pada 1919 lalu alias baru berusia 105 tahun. Sementara itu, GPIB Imannuel alias Gereja Blenduk yang ada di kawasan Kota Lama sudah eksis sejak 1753. Nah, khusus untuk Rumah Kelengan yang secara tampilan sudah nggak sebaik kedua bangunan tersebut, diperkirakan sudah eksis sejak 1700-an meski nggak bisa dipastikan kapan tahun pendiriannya, Millens.

Layaknya namanya, Rumah Kelengan berlokasi di Jalan Kelengan Besar yang masuk wilayah Kelurahan Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah. Lokasinya nggak jauh dari Jalan Pemuda dan Jalan Inspeksi. Rumah dua lantai tersebut sudah terlihat rapuh meski masih berdiri kokoh. Di sekitar rumahnya, terkadang terlihat sejumlah kendaraan roda empat dan barang-barang penyimpanan barang kimia.

Pakar sejarah Kota Semarang bernama Johanes Christiono menyebut rumah tersebut dulu dimiliki oleh seorang pegawai VOC dengan nama keluarga Klien. Beda dengan zaman sekarang di mana rumahnya terlihat biasa saja. Dulu rumah tersebut terlihat istimewa. Apalagi, taman dan pekarangannya juga cukup luas.

“Untuk membangun rumah dan pekarangan yang luas, sejumlah rumah warga sampai dibeli lalu dirobohkan oleh Tuan Klien. Menurut penelitian, engsel pintunya buatan 1700-an. Jadi memang rumah ini diperkirakan sudah eksis jauh sebelum Lawang Sewu dibangun,” ungkap Christiono sebagaimana dinukil dari Solopos, Selasa (11/6/2024).

Rumah Kelengan dulu dimiliki pejabat VOC bernama Tuan Klien. (Suaramerdeka)

Jika sekarang sudah jadi gang sempit karena diapit banyak rumah penduduk, dulu Jalan Kelengan Besar sangatlah cantik. Bunga-bunga bermekaran di sisi kiri-kanan jalan sampai ke depan Rumah Kelengan.

“Nama Kelengan diperkirakan berasal dari selip lidah orang Jawa zaman dahulu dalam menyebut nama Tuan Klien,” lanjut Christiono.

Sayangnya, kedigdayaan Tuan Klien di rumah tersebut nggak lama. Perusahaannya bangkrut dan rumah tersebut kemudian dijual ke Biauw Tjwan, seorang saudagar asli Tiongkok. Setelah itu, rumah tersebut dibeli Nyonya Tan Tyoeng Sing beberapa saat kemudian. Sejak saat itulah, banyak rumah-rumah dibangun di gang depan Rumah Kelengan membuat kawasan di sekitar rumah tersebut jadi perkampungan padat.

Belum jelas siapa yang memiliki rumah tersebut sekarang. Warga setempat hanya menyebut salah seorang dokter yang mengurus rumah itu karena diwariskan oleh keluarganya. Yang pasti, rumah tersebut terus berganti-ganti fungsi. Sempat jadi pabrik kecap, kabarnya kini Rumah Kelengan dipakai sebagai gudang penyimpanan bahan kimia.

Hm, semoga saja Rumah Kelengan tetap bisa terjaga kelestariannya sehingga kecantikan arsitektur di masa depan ya, setuju? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: