Inibaru.id - Kalau kamu pernah menonton film Ayat-ayat Cinta 2 pasti akan menemukan kaca warna-warni bergambar ini di Lawang Sewu. Kaca Patri ini merupakan lokasi terbaik bagi para pengunjung untuk mengabadikan diri.
Bukan sekadar pajangan, Millens, kaca patri ini memiliki makna khusus. Menurut Manajer Museum Lawang Sewu dan Indonesian Railway Museum Trisna Cahyani pada Jumat (31/1), motif kaca ini memiliki arti penting untuk pemerintah kolonial Belanda.
“Masing-masing memiliki arti. Terutama berkaitan dengan perjalanan Belanda dalam menguasai Nusantara,” ujarnya.
Kaca patri Lawang Sewu terdiri dari bagian atas, bawah, kiri dan kanan. Pembuatnya adalah seorang seniman bernama Johannes Louresa Schouten.
Bagian Kiri dan Kanan
Pada bagian kiri didominasi dedaunan. Tandanya lukisan tersebut menggambarkan kemakmuran baik flora maupun fauna di Pulau Jawa serta keindahan alamnya.
Sementara untuk kanan, menggambarkan bagaimana Kota Semarang dan Batavia (yang kini menjadi Jakarta) kala itu.
Bagian Tengah Atas
Bagian atas menunjukan kalau Kota Semarang dan Batavia merupakan pintu maritim di Pulau Jawa. Untuk diketahui memang kedua tersebut di zaman kolonial memiliki pelabuhan besar yang menjadi jalur perdagangan.
Tengah Bawah
Lukisannya menggambarkan dua wanita yaitu Dewi Fortuna dan Dewi Venus. Dua dewi tersebut melambangkan keberuntungan yang disertai cinta dan kasih. Maksudnya agar Belanda selalu diberkahi keberuntungan dan kejayaan selama di Nusantara.
Secara Keseluruhan
Sesuai yang disampaikan oleh pengelola museum Lawang Sewu di awal tadi, kaca patri memiliki makna penting bagi Belanda. Yakni dengan penggambaran secara simbolik kota-kota di Belanda, antara lain seperti Amsterdam, Rotterdam, dan Den Haag. Dewi Fortuna dan Venus tadi merupakan suatu harapan agar Belanda bisa terus jaya dalam mengeksploitasi kekayaan flora dan fauna Nusantara sampai menuju tujuannya yakni gold, glory, dan gospel.
Gimana, Millens, kamu sudah tahu belum? (Audrian F/E05)