BerandaTradisinesia
Sabtu, 30 Des 2022 16:27

Raden Martapura, Raja yang Berkuasa hanya Sehari di Tahta Mataram

Ilustrasi Kesultanan Mataram Islam. (Line via Kompas)

Lahir sebagai putra raja dan permaisuri Mataram nggak lantas membuat Raden Martapura duduk di kursi tahta menggantikan ayahnya sebagaimana mestinya. Karena sebuah ramalan, dia harus puas menikmati posisi sebagai raja selama sehari.

Inibaru.id – Kesultanan Mataram pernah mengalami kondisi yang pelik. Pasalnya, Pangeran Hanyakrawati, raja kedua Kesultanan Mataram itu hendak memberikan tahta pada Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung. Perjalanan Sultan Agung menuju tahta nggak mulus karena timbul penolakan dari pihak Ponorogo.

Mereka kepingin Raden Martapura atau Raden Mas Wuryah yang menjadi sultan Mataram berikutnya. Hal ini berdasarkan janji Pangeran Hanyakrawati sendiri. Namun yang terjadi justru lain. Menjelang wafat, dia mewasiatkan tahta kepada Raden Mas Rangsang.

Alasan pihak Ponorogo menentang penobatan Sultan Agung cukup wajar mengingat Raden Martapura merupakan putra pertama dari istri Panembahan Hanyakrawati bersama Ratu Lung Ngawu yang berasal dari Ponorogo.

Soedjipto Abimanyu pada bukunya Babad Tanah Jawi menceritakan Ratu Lung ini merupakan Garwa Padmi alias permaisuri Panembahan Hanyakrawati.

Nggak ingin masalah ini terus berlarut-larut, pihak keraton pun mencari sebuah solusi. Panembahan Hanyakrawati memilih Sultan Agung sebagai penggantinya berdasarkan ramalan Panembahan Bayat. Dia merupakan penasehat spiritual keraton. Katanya, Raden Mas Rangsang bakal membawa kejayaan bagi Mataram dengan menaklukkan seluruh Jawa.

Ilustrasi Sultan Agung. (Kebudayaan Jogjakota via Kompas)

Nah, untuk meredam gejolak dari Ponorogo, Raden Martapura tetap diangkat menjadi raja di Mataram meski usianya baru 8 tahun. Sementara itu, menurut J. P. Coen yang menjabat sebagai kepala perdagangan VOC, pada waktu itu Sultan Agung berumur sekitar 20 tahun.

Jadi, Raden Mas Rangsang bukan putra mahkota meski usianya lebih tua dari Raden Martapura karena dia lahir ketika Panembahan Hanyakrawati belum naik tahta. Kala itu, dia merupakan putra mahkota. Beda kondisi dengan Raden Martapura yang lahir ketika ayahnya menjadi Raja Mataram.

Tapi, meskipun diangkat menjadi raja, Raden Martapura hanya berkuasa selama sehari semalam. Setelah itu, posisinya digantikan Sultan Agung. Pergantian kilat ini juga tampaknya sukses lantaran Pangeran Purbaya pasang badan. Katanya dia bakal menghadapi siapa pun yang nggak setuju dengan penunjukan Sultan Agung.

Lagi pula, Pangeran Purbaya juga memiliki alasan kuat atas penunjukan tersebut. Menurutnya, penobatan Sultan Agung sesuai dengan trah. Ibunya merupakan putri dari Pajang sedangkan Raden Martapura berdarah Ponorogo.

Menurut Panembahan Hanyakrawati, trah dari Pajang lebih tinggi ketimbang trah Ponorogo. Jadi, secara trah, Sultan Agung lebih layak daripada Raden Martapura.

Betewe, kalau jadi Raden Martapura kamu bakal ngapain ketika ditunjuk jadi raja sehari, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: