BerandaTradisinesia
Jumat, 10 Jun 2021 16:31

Pembacaan Tarot Jauh Lebih Presisi Jika Klien Mau Membuka Diri

Beberapa reader menanti klien yang ingin diramal pada Hari Tarot Internasional. (Inibaru.id/ Bayu N)

Akurasi pembacaan tarot nggak cuma bergantung pada kelaikan para reader-nya, karena keterbukaan klien juga menjadi salah satu faktor penentunya. Semakin membuka diri, pembacaan tarot diyakini bakal jauh lebih presisi.

Inibaru.id - Danar mengocok seseri kartu tarot berulang kali sebelum akhirnya mengambil beberapa kartu dalam posisi telungkup dan menatanya di atas meja beralas kain di hadapannya. Tepat di depannya, seorang klien tampak tegang, kendati tersamarkan oleh masker yang menutup mukanya.

Seusai menata kartu, Danar mulai bertanya pada orang di depannya dengan nada serileks mungkin. Dengan takzim, lelaki berkacamata itu kemudian menyimak setiap jawaban yang dilontarkan klien.

“Jangan sampai rasa bosan mengganggu hubunganmu sama pacar,” saran Danar, nggak lama kemudian, yang segera dibalas dengan anggukan kliennya.

Pembacaan itu terus berlanjut hingga kartu-kartu selesai dibaca. Kliennya tampak puas; pun demikian dengan Danar, meski jelas terlihat lelaki bertubuh jangkung itu tampak kelelahan. Maklum, seharian itu dia memang telah membaca tarot untuk beberapa orang.

Danar, seorang <i>reader </i>tarot tengah khidmat mengocok kartunya di hadapan klien. (Inibaru.id/ Bayu N)

Danar adalah anggota aktif Komunitas Tarot Semarang (KTS) yang malam itu, bertepatan dengan peringatan Hari Tarot Internasional, menggelar pembacaan tarot gratis. Bertempat di Sentraland Semarang, Danar dan para reader sengaja membuka praktik gratis untuk masyarakat umum, yang bertujuan untuk sosialisasi sekaligus edukasi tarot.

Profesi sebagai pembaca kartu tarot atau yang akrab disebut reader telah dilakoni Danar dalam tiga tahun terakhir. Maka, sangat wajar kalau dia tampak piawai dalam menghadapi kliennya. Gaya bicaranya tenang dan santai, tapi tegas. Inilah yang membuat tiap kata yang diucapkannya terasa menyakinkan.

Setelah klien memilih lima kartunya, Danar siap membacakan ramalannya pada klien. (Inibaru.id/ Bayu N)

Dalam menjalani profesi tersebut, tiap hal yang disampaikan kliennya adalah informasi penting. Nah, untuk mendapatkan informasi itu, dia biasanya melakukan beberapa hal. Yang pertama, tentu saja dengan mengamati kartu yang dipilih kliennya tersebut.

"Kartu yang dipilih merupakan gambaran dari alam bawah sadar seseorang," ungkap Danar, yang mengakui nggak bisa menentukan seberapa besar tingkat akurasi ramalannya itu.

Selain dari kartu, informasi juga didapatkannya dengan cara bertanya dan berinteraksi. Untuk yang satu ini, kemampuan meyakinkan klien menjadi hal yang sangat penting. Dia juga harus mampu membuat kliennya merasa nyaman dan membuka diri.

“Keterbukaan klien juga memengaruhi seberapa presisi ramalan itu,” terangnya. "Sejauh ini sih mereka (para klien) puas.”

Profesi yang Menguras Energi

Selagi menunggu klien memilih kartu, Danar segera membaca makna kartu yang sudah dipilih. (Inibaru.id/ Bayu N)

Sebagian orang mungkin berpikir, reader tarot adalah profesi yang mudah dan nggak melelahkan karena kerjanya cuma duduk, membuka kartu, dan ngobrol dengan klien. Namun, nyatanya nggak sesederhana itu. Menurut Danar, "membaca" orang tidaklah mudah.

"Menjadi reader," terang Danar sembari mengibaskan flat cap coklat yang menjadi ciri khasnya, "haruslah peka dan mampu membaca makna kartu yang dipilih klien."

Dia menambahkan, selain dituntut berpikir cepat, seorang pembaca kartu juga harus aktif berinteraksi dan menggali informasi-informasi dari klien agar lebih presisi dan membaca dengan akurat. Bagi Danar, hal tersebut cukup menguras energi, baik pikiran maupun tenaga.

"Tarot itu ilmu, bukan klenik, karena sepenuhnya bisa dipelajari dan dijangkau logika," terangnya kemudian.

Oya, perlu kamu tahu, menurut Danar, pembacaan tarot nggak melulu membahas tentang percintaan. Lelaki asal Kota Semarang itu mengungkapkan, hampir semua hal bisa dibaca menggunakan tarot, mulai dari asmara, pekerjaan, sifat, hingga masa depan. Ini tergantung permintaan klien.

Ramalan bisa menjadi cara untuk lebih berhati-hati dan wawas diri. (Inibaru.id/ Bayu N)

"Bisa banyak hal, meski mayoritas memang minta dibaca perihal percintaannya,” kelakar Danar.

Hal tersebut segera diamini Dandi yang hari itu mendapat kesempatan diramal perihal percintaannya. Dia yang mau diramal karena gratis dan sekadar untuk iseng itu nggak menampik bahwa beberapa ramalan percintaan yang ditujukan untuknya nggak sepenuhnya salah.

"Iya, penasaran, terus iseng-iseng coba, mumpung gratis,” aku Dandi, “Eh, pas udah diramal, kok, ngerasa ada yang benar.”

Dandi yang sejatinya cukup skeptis dengan dunia tarot mengakui, beberapa perkataan reader memang ada benarnya. Kendati begitu, dia memilih menempatkan hasil ramalan tersebut semata sebagai bentuk peringatan, khususnya ramalan yang menggambarkan hal-hal buruk yang akan datang padanya.

Mampu mengetahui hal di luar jangkauan kita, misalnya masa depan, mungkin akan menyenangkan. Namun, apa menariknya hidup tanpa misteri, kejutan, dan jebakan? Kalau untuk sekadar bikin kita berhati-hati dan wawas diri, nggak masalah kali ya, Millens! (Bayu N/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024