BerandaTradisinesia
Senin, 21 Jul 2024 09:28

Mitos Pejabat Nggak Berani Masuk ke Dusun Simpar Banjarnegara

Pejabat nggak ada yang berani masuk ke Dusun Simpar Banjarnegara. (Google Street View)

Wakil Bupati Banjarnegara pada 2000-an sempat mengadakan pengajian di sana meski tahu tentang mitos Dusun Simpar. Seperti apa kabarnya kemudian, ya?

Inibaru.id – Sekilas, Dusun Simpar nggak ada bedanya dengan wilayah-wilayah perdesaan pada umumnya. Di sana, alam masih asri dan masyarakat masih hidup dengan sederhana. Tapi, di balik ketenangan yang bisa kita lihat, terdapat sebuah mitos yang dipercaya warga Banjarnegara, yaitu pejabat nggak berani masuk ke Dusun Simpar, Banjarnegara.

Jarak Dusun Simpar yang masuk wilayah Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan ini sekitar 18 kilometer ke arah barat laut dari pusat kota Banjarnegara. Selain jauh dari pusat kota, kontur dusun yang ada di wilayah perbukitan membuatnya jarang didatangi pejabat. Tapi, andai ada kesempatan untuk datang ke sana pun, banyak pejabat yang memilih untuk nggak melakukannya. Alasannya, jika nekat ke sana, ada kepercayaan bahwa mereka bakal lengser atau bahkan tutup usia, lo!

Nggak hanya pejabat di level presiden, gubernur, atau anggota dewan, pejabat-pejabat yang ada di level lebih bawah seperti bupati, anggota DPRD, camat, ASN berpangkat, hingga lurah nggak berani masuk dusun ke sana. Kuat juga ya mitosnya?

Kalau menurut Kepala Desa Tlaga Lestanto, mitos ini muncul sejak zaman kerajaan. Ceritanya, Dusun Simpar dulu dipimpin oleh seorang warga yang juga punya jabatan sebagai ajudan raja. Dia punya dua orang anak yang punya sifat yang bertolak belakang.

“Detail soal kisah ini nggak boleh diceritakan secara gamblang. Tapi, pada intinya dulu yang memimpin desa ini adalah seorang tumenggung. Anak pertama tumenggung ini dikenal punya sifat buruk, kalau adiknya dikenal punya sifat baik,” cerita Lestanto sebagaimana dinukil dari Tribunbanyumas, Senin (15/7/2024).

Dusun Simpar Banjarnegara ada di dataran tinggi dan cukup jauh dari pusat kota Banjarnegara. (Google Street View)

Pas ayahnya mau pensiun, dua anak itu tentu digadang-gadang jadi penerusnya. Tapi warga penginnya si adik yang meneruskan. Hal ini membuat sang kakak nggak terima dan memilih untuk pergi mencari ilmu. Dengan kesaktian itulah, dia pengin merebut kekuasaan.

“Kakak dan adik itu kemudian bertarung di Sungai Nagasari. Nggak diketahui siapa yang menang di antara keduanya,” lanjutnya.

Yang pasti, karena pertarungan tersebut muncul akibat rebutan jabatan, warga dan alam seperti nggak menghendaki lagi keberadaan pejabat di sana. Sejak saat itulah, muncul mitos bahwa jika ada pejabat datang ke sana bisa meninggal atau lengser dari jabatannya.

Meski mitos ini sangat kuat, sebenarnya sudah ada pejabat yang mematahkannya. Wakil Bupati Banjarnegara pada era awal 2000-an Samsudin mengadakan pengajian di sana dan nggak mengalami masalah apapun sampai masa jabatannya berakhir.

Lestanto sendiri sebenarnya juga nggak ambil pusing dengan mitos ini. Tapi, dia mengikuti saran sesepuh desa untuk nggak ke sana. Yang pasti, dia selalu melakukan pengawasan atas berbagai pembangunan di Dusun Simpar.

Menarik juga ya mitos Dusun Simpar Banjarnegara ini? Kalau di tempatmu, apakah juga ada mitos seperti ini, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024