BerandaTradisinesia
Selasa, 30 Mei 2022 18:40

Mitos Monster Sungai di Solo, Onggo-inggi: Ingatkan Kita untuk Hati-Hati?

Bendung Tirtonadi yang menyebrangi Sungai Bengawan Solo. (Suara Merdeka)

Bengawan Solo, Riwayatmu ini... Lagu "Bengawan Solo" ciptaan almarhum Gesang ini terinspirasi oleh sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. Di balik aliran yang bermanfaat bagi warga di sepanjang Bengawan Solo, ada satu mitos yang terkenal.

Inibaru.id – Sungai Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Pulau Jawa. Sungai yang memiliki panjang 548,53 km ini mengalir di dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sungai ini pun melintasi pelbagai kota dan kabupaten seperti Wonogiri, Solo, Ngawi, Bojonegoro sebelum akhirnya bermuara di Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.

Sungai Bengawan Solo diperkirakan sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Dari situlah, banyak folklor tentang kisah-kisah mistis yang tersebar di masyarakat sekitaran sungai. Bau klenik semakin tercium lantaran banyak orang tewas di sungai ini.

Seperti peribahasa air tenang menghanyutkan, Bengawan Solo tampaknya memang demikian. Konon, hampir setiap tahun sungai ini memakan korban. Entah itu tenggelam karena kecelakaan renang atau saat menyelamatkan orang yang hampir tenggelam.

Masyarakat bantaran sungai percaya akan satu mitos turun temurun. Ia adalah Onggo-inggi. Dari kabar yang beredar, Onggo-inggi adalah makhluk dengan wujud perempuan yang hanya berupa kepala tanpa badan, berambut panjang, dan beredar mengelilingi sungai.

Onggo-inggi menyerang calon korban dengan cara membelit menggunakan rambutnya yang panjang. Sejurus kemudian, Onggo-inggi menyeret korban ke tengah sungai dan ditarik ke dalam air. Target korban Onggo-inggi pun bisa dikatakan cukup spesifik, yakni anak hingga remaja yang masih perjaka atau perawan.

Ilustrasi perawakan Ongg-inggi, danyang Sungai Bengawan Solo. (PTPN Radio)

Takut Doa dan Kain Kafan

Hidup di Negara yang kaya akan kebudayaan dan ritual kepercayaan, tentu kamu kerap mendengar cerita danyang di suatu tempat meminta sesajen. Ini juga berlaku pada Onggo-inggi. Makhluk ini terkadang usil dengan menyembunyikan anak manusia dan hanya mau mengembalikannya jika ada pengganti yang cocok.

Tapi jangan khawatir, sama halnya dengan makhluk halus lainnya, Onggo-inggi juga memiliki kelemahan. Mereka takut dengan doa dan kain kafan. Template banget ya, Millens?

Sebuah Moral Value

Memang sih, banyak orang percaya bahwa Onggo-inggi ini kerap muncul di Bengawan Solo, tapi ada juga beranggapan bahwa ia cuma rekayasa belaka. Cerita tersebut sengaja dikarang agar anak-anak nggak sembarangan bermain di bantaran kali karena berbahaya.

Bisa jadi juga, orangtua pengin agar anaknya tidur siang saja di rumah ketimbang bermain di sungai. Pasalnya, Onggo-inggi dikisahkan hanya "beroperasi" di siang hari. Berbeda dengan sosok penunggu lain yang biasa muncul menjelang petang hingga malam hari.

Yang menarik, ada juga yang percaya bahwa mitos ini berhubungan dengan masalah konservasi Sungai Bengawan Solo. Diharapkan, masyarakat nggak lagi mencemari sungai demi kelestarian lingkungan dan mencegah bencana alam.

Yap, terkadang kamu cuma perlu menarik nilai positif mengenai sebuah mitos. Boleh jadi, orangtua zaman dulu sengaja mengarangnya demi kebaikan. Cara "menaklukkan" anak dengan menakuti mungkin kuno, tapi tetap saja kita nggak bisa menampik bahwa ini ikhtiar mereka agar anak berhati-hati. (Cor, Sol, Rad, Mer/IB31/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025