Inibaru.id – Jika kamu pernah menonton lakon berjudul Pendadaran Siswa Sokalima dan Arjunasasra Cangkrama Samodra, kamu bakal menemukan Batara Baruna di sana. Yap, dalam pewayangan Jawa, Batara Baruna adalah Dewa Air. Tokoh ini lebih sering muncul dalam pagelaran gaya Yogyakarta ketimbang Surakarta.
Sebagai dewa air, Batara Baruna menguasai lautan, mengusai langit ketika matahari harus terbit dan terbenam, hingga membawa hujan. Selama melakukan tugasnya, tokoh yang digambarkan berkulit putih, berwajah merah muda, hidung mancung, dan mengenakan mahkota di kepalanya ini memiliki kendaraan berupa raksasa bernama Makana.
Makana merupakan raksasa dengan fisik buaya dan lumba-lumba. Di lain waktu, raksasa ini bisa berubah wujud menjadi ikan besar berkepala gajah. Hm, aneh ya. Namun, begitulah mitologi Jawa yang mendapat pengaruh kuat agama Hindu.
Dalam lakon Pendadaran Siswa Sokalima, Batara Baruna muncul untuk menolong Raden Bratasena yang dibuang ke laut. Karena pertolongannya juga, Raden Bratasena menjadi sosok yang kuat dan menikah dengan putrinya yang bernama Dewi Rekatawati.
Sementara, dalam lakon Arjunasasra Cangkrama Samodra, Batara Baruna membantu Prabu Arjuna Sasrabahu untuk menghidupkan prajuritnya kembali lewat air kehidupan. Hm, sebagai dewa, kebaikan hatinya memang luas ya.
Selain kedua lakon itu, kamu bisa menjumpai Batara Baruna di lakon yang berjudul Rama Tambak. Tertarik dengan sosok ini? Supaya wayang tetap hidup di tengah arus modernisasi, yuk lestarikan kesenian tersebut! (IB15/E03)