BerandaTradisinesia
Minggu, 20 Jul 2024 09:50

Misteri Bebatuan Kuno di Situs Watupawon yang Belum Terkuak

Misteri Situs Watupawon di Desa Kawengen, Kabupaten Semarang. (Rasikafm/Erwin Maarif)

Ada sejumlah peninggalan bersejarah di Situs Watupawon, Desa Kawengen, Kabupaten Semarang. Peninggalan itu menyisakan misteri, apakah di sana ada candi atau nggak.

Inibaru.id – Peninggalan bersejarah nggak hanya bisa kamu temukan di sekitar lereng Gunung Ungaran. Di Desa Kawengen yang masuk wilayah Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, juga ada peninggalan seperti bebatuan dari zaman kuno. Sayangnya, peninggalan yang disebut dengan Situs Watupawon tersebut masih jadi misteri hingga sekarang.

Situs yang berjarak sekitar 11 kilometer ke arah timur dari pusat pemerintahan Kabupaten Semarang tersebut terdiri arca ganesha, arca nandi, yoni, dan bebatuan yang diduga sebagai candi. Nah, khusus untuk bebatuan tersebut, masih belum terungkap apakah memang ada candi yang dulu dibangun di sana atau tidak.

Tapi, dengan adanya yoni, arca nandi, dan arca ganesha yang biasanya juga ditemukan di candi, seharusnya memang ada candi di sana.

“Kalau melihat temuan benda-benda cagar budaya tersebut, memang komponen dari sebuah candi. Tapi, kami nggak menemukan arca lain seperti arca durga dan agastya. Lokasinya memang di bukit, tapi belum jelas apakah memang ada candi di situ atau tidak,” ungkap Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang Tri Subekso sebagaimana dinukil dari Kompas, Sabtu (20/5/2024).

Meski masih menjadi misteri, Tri Subekso dan tim dari TACB Kabupaten Semarang menyeriusi keberadaan benda-benda tersebut. Mereka pun menduga jika peninggalan bersejarah tersebut terkait dengan konsep kosmologi Hindu Siwa. Jadi, ada kemungkinan benda-benda tersebut berasal dari abad ke-10 dan abad ke-15.

Beda dengan Tri Subekso, Kepala Desa Kawengen Marjani justru menyebut warga sekitar mengira peninggalan bersejarah tersebut berasal dari masa Ratu Shima memerintah Kerajaan Kalingga pada 674-695.

Diduga ada candi yang sempat dibangun di Situs Watupawon namun nggak jadi diteruskan. (Tribunnews/Reza Gustav Pradana)

“Ada dugaan kalau bebatuan ini peninggalan Kerajaan Kalingga. Tapi saat akan membuat candi di sini, entah mengapa ditinggal begitu saja untuk membangun Candi Gedongsongo di Bandungan,” ungkap Marjani sebagaimana dilansir dari Tribunnews, Kamis (19/7).

Dugaan warga nggak asal cuap, Millens. Pasalnya, bebatuan tersebut memiliki bahan yang berbeda dari batu yang biasa ditemui di Dusun Watupawon. Bebatuan itu sangat berat dan nggak bisa diangkat oleh orang biasa seorang diri.

Meski begitu, Tri Subekso mementahkan dugaan tersebut karena sampai sekarang belum ada bukti bahwa Kalingga, khususnya saat berada di bawah pemerintahan Ratu Shima, sebagai pihak yang meninggalkan benda-benda tersebut.

“Yang pasti benda-benda tersebut juga mirip dengan yang ditemukan di Wujil, Candirejo, Jragung, serta Sidomulyo. Kemungkinan terkait dengan kebutuhan keagamaan, perdagangan, budaya, atau pemerintahan pada zaman dahulu,” pungkas Tri Subekso.

Yap, peninggalan bersejarah di Situs Watupawon, Desa Kawengen, Kabupaten Semarang ini memang masih jadi misteri. Tapi, semoga saja nanti misteri tersebut terkuak untuk memastikan apakah sebenarnya ada candi atau nggak. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024