inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Pilunya Nasib Candi Batu Bata di Gringsing, Batang
Minggu, 25 Feb 2024 15:48
Penulis:
Bagikan:
Candi Batu Bata di Gringsing, Batang. (BRIN)

Candi Batu Bata di Gringsing, Batang. (BRIN)

Diperkirakan sudah eksis sejak abad ke-7 alias lebih tua dari Candi Borobudur, nyatanya nasib Candi Batu Bata di Gringsing, Batang, justru terbengkalai. Harus diapain ya?

Inibaru.id – Bisa jadi orang Kabupaten Batang sendiri banyak yang nggak sadar kalau di wilayah mereka ada candi. Namanya Candi Batu Bata yang berlokasi di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing.

Dari pusat kota Batang, lokasi candi ini jaraknya memang sangat jauh, yaitu sekitar 40 kilometer. Apalagi, lokasinya juga bukan di permukiman warga, melainkan di Kawasan Industri Terpadu Batang. Tapi, seharusnya hal ini bukan jadi alasan candi yang diduga dibangun pada abad ke-7 ini terbengkalai begitu saja.

Kali pertama candi dengan ukuran 16 x 16 meter ini ditemukan adalah pada 2019. Pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) langsung mengirim tim untuk melakukan ekskavasi candi. Namun, proses ekskavasi dan pemugaran kemudian berhenti begitu saja.

“Lokasi candinya nggak jauh dari Situs Bale Kambang. Karena lokasinya ada di Kawasan Industri Terpadu Batang. Mau nggak mau perizinan ekskavasi juga harus ke sana dulu,” ujar Kepala Desa Sawangan, Ali Hafidz sebagaimana dilansir dari Detik, Senin (31/10/2022).

Selain terhambat perizinan, kala itu ekskavasi juga menunggu dana turun dari Balai Pelestarian Cagar Budaya setempat.

“Saya sudah kordinasi ke mana-mana, jalannya buntu. Padahal, dari cerita lelulur, ada kemungkinan di lokasi candi dulu ada permukiman kuno yang maju,” keluh Ali kala mengusahakan proses ekskavasi candi kala itu.

Kini, lokasi Candi Batu Bara ditumbuhi tanaman liar. (Batangkab)
Kini, lokasi Candi Batu Bara ditumbuhi tanaman liar. (Batangkab)

Apa yang disayangkan Ali sebenarnya benar adanya. Hasil penelitian unsur karbon dari batu bata tersebut yang dilakukan di Prancis dan Selandia Baru menunjukkan kalau candi ini memang berusia 14 abad. Oleh karena itulah, ada dugaan kalau candi ini dibangun pada masa Kerajaan Kalingga atau Holing. Hal ini berarti, Candi Batu Bata berusia lebih tua dari Candi Borobudur.

Ukuran batu bata merah yang dipakai pada candi juga nggak biasa jika dibandingkan dengan bata zaman sekarang, yaitu dengan ketebalan 7 sentimeter dan ukuran 37 x 18 sentimeter. Sayangnya, karena nggak terurus, susunan batu-batu bata di kedalaman nggak sampai satu meter kini ditumbuhi semak belukar dan terlihat seperti bangunan yang sia-sia.

Untungnya, kabar teronggoknya Candi Batu Bata ini sudah sampai ke Camat Gringsing Adhi Baskoro. Dia pengin melanjutkan ekskavasi bangunan candi yang masih terpendam sesegera mungkin.

“Saat ini masih diamankan lokasi candinya. Pada Juni 2024 nanti BRIN sudah berencana bakal datang ke sini untuk melakukan pemetaan luasan candi dan menentukan langkah-langkah selanjutnya,” ungkap Adhi sebagaimana dilansir dari Radarsemarang, Minggu (18/2/2024).

Yap, semoga saja dengan tindakan ini, setidaknya Candi Batu Bata di Gringsing bakal lebih terurus, nggak lagi berada di kondisi mengenaskan seperti sekarang ya, Millens. (Arie Widodo/E05)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved