BerandaTradisinesia
Kamis, 27 Jun 2018 16:00

Mengenal Tradisi Tujuh Bulanan Ibu Hamil di Jawa Tengah

Tradisi tingkepan melibatkan anggota keluarga kedua calon orang tua bayi. (bridestory.com)

Di Jawa Tengah, ada satu tradisi khusus bagi perempuan hamil tujuh bulan untuk pertama kalinya. Tradisi itu melambangkan permohonan keselamatan bagi calon ibu dan bayinya nih.

Inibaru.id – Saat seorang perempuan Jawa hamil untuk pertama kali, ada satu tradisi yang unik dan seru untuknya. Namanya tradisi tingkepan atau sering disebut juga tradisi mitoni. Tujuannya jelas yaitu memohon keselamatan untuk bayi dan ibunya.

Tahu nggak, nama tingkepan berasal dari seorang perempuan bernama Niken Satingkep yang hidup di masa pemerintahan Prabu Jayabaya.

Melansir laman kamerabudaya.com, Niken Satingkep pernah hamil sembilan kali. Namun nggak ada seorang pun anaknya yang terlahir hidup. Karena itu dia dan suaminya menghadap pada Prabu Jayabaya. Prabu Jayabaya menyuruh mereka berdua melakukan serangkaian selamatan yang kemudian dikenal sebagai tingkepan.

Akhirnya, di kehamilan berikutnya Niken Satingkep bisa mempertahankan bayinya hingga lahir ke dunia.

Rangkaian Tradisi Tingkepan

Dalam tradisi tingkepan, ada serangkaian acara yang harus dilalui calon ibu nih. Melansir mahligai-indonesia.com, acara tingkepan dimulai dengan sungkeman. Yap, calon ayah dan ibu bayi harus melakukan sungkeman pada kedua orang tua masing-masing untuk memohon doa dan restu.

Prosesi Sungkeman. (acen147.blogspot.com)

Setelah itu, siraman. Calon ibu akan diguyur air bunga oleh 7 orang antara lain pemimpin ritual, suami, orang tua calon ibu, orang tua calon ayah, dan sesepuh lain.


Ritual Siraman. (prelo.co.id)

Nah, dilanjutkan oleh prosesi menjatuhkan telur ayam mentah dari dalam kembenRitual ini dilakukan oleh calon ayah. Prosesi itu merupakan simbol agar kelak bayi dilahirkan dengan mudah tanpa ada halangan.

Menjatuhkan telur. (binthie.blogspot.com)

Setelah itu, ritual Pantes Pantes. Calon ibu berganti pakaian hingga tujuh kali, Millens.  Ketika calon ibu mengenakan pakaian pertama hingga keenam, dia harus bertanya, “Sudah pantas belum?”

Kemudian para tamu akan menjawab, “Belum pantas”. Hingga pakaian ketujuh barulah akan dijawab, “Sudah pantas.”

Pantes pantes. (yuk-pintar.blogspot.com)

Eits, belum selesai. Calon ayah harus memutuskan benang lawe yang dililitkan di perut calon ibu. Itu sebagai simbol memutus ari-ari.

Memotong benang lawe. (griyapaesintan.com)

Masih ada lagi nih. Prosesi angrem namanya. Calon ibu akan duduk di atas tumpukan kain yang tadi dia pakai. Itu menjadi simbol bahwa dia akan menjaga kehamilan dengan hati-hati dan penuh kasih sayang.

Sementara itu, calon ayah akan menyuapi istrinya dengan tumpeng dan bubur merah putih sebagai simbol kasih sayang juga tuh.

Calon ayah menyuapi calon ibu sebagai simbol kasih sayang. (shintadaniel.wordpress.com)

Terakhir, prosesi dodol rujak. Calon ibu akan membuat rujak didampingi suaminya. Sementara para tamu akan antre membeli menggunakan pecahan kereweng sebagai mata uangnya. Prosesi itu bermakna agar si anak kelak akan mendapat rezeki yang berlimpah.

Dodol rujak. (snap361.com)

Bagaimana, Millens? Seru juga ya tradisi tingkepan ini. Dulu kamu di-tingkep-in juga nggak? He he (IB10/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024