BerandaTradisinesia
Rabu, 30 Mei 2023 19:00

Menghadirkan Budaya Jepang lewat Festival 'Nihon Matsuri 2023' Unnes

Penampilan pertunjukan tarian Jepang oleh tim Odori Nihon Matsuri Unnes. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Melalui festival 'Nihon Matsuri 2023', para mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes mencoba menghadirkan sisi positif budaya Jepang ke masyarakat.

Inibaru.id - Azzahra Fathiyah terlihat antusias bukan kepalang begitu melewati Torii, gerbang ikonik berwarna merah dari Jepang. Setelah mengantre cukup lama, perempuan riang itu akhirnya berhasil memasuki Nihon Matsuri 2023, festival jejepangan yang digelar di Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Sabtu (27/5) lalu.

Dalam festival yang digelar di Lapangan B1 Fakultas Bahasa dan Seni Unnes tersebut, torii yang sejatinya merupakan gerbang pembatas antara dunia manusia dengan dewa pada ajaran Shinto, dijadikan sebagai pintu masuk menuju gelaran tahunan yang dibuka untuk umum ini.

Jauh sebelum gerbang dibuka sekitar pukul 09.00 WIB, para pengunjung sudah tampak mengantre, termasuk di antaranya Azzahra. Namun, gadis penyuka budaya Jepang ini nggak terlihat bosan. Mengenakan bando telinga kucing di kepala, mahasiswa Sastra Inggris Unnes ini terus melihat ke sana ke mari dengan penasaran.

Azzahra yang datang bersama bestie-nya merasa senang bisa kembali menikmati festival yang sempat dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19 ini. Kepada Inibaru.id, dia mengaku mendapat banyak insight mengenai pop culture di Jepang, khususnya budaya cosplay.

Sukuna Versi Muslimah

Para pengunjung tengah menunggu penampilan guest star favorit mereka. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Azzahra adalah penyuka cosplay. Dalam budaya populer di Jepang, cosplay atau costume player adalah budaya mengenakan kostum tokoh anime atau manga. Nggak hanya di Jepang, budaya ini juga punya banyak peminat di Indonesia.

Nah, selama berada di Nihon Matsuri (Nimats) Unnes, Azzahra mengaku menemukan cerita menarik terkait budaya cosplay. Menurutnya, cosplay bisa dilakukan oleh siapa saja, tanpa memandang umur ataupun gender. Mereka juga melakukan cross dressing.

Oya, cross dressing adalah istilah untuk cosplayer (pelaku cosplay) yang mengenakan pakaian lintas identitas gender. Dalam festival tersebut, Azzahra mencontohkan, ada cowok yang pakai baju maid (pembantu cewek) atau cewek yang meng-cosplay karakter Blue Lock (anime genre sport yang seluruh karakter utamanya cowok).

"Ada juga mbak-mbak pakai jilbab pink yang cosplay karakter Sukuna (Raja Kutukan dalam anime Jujutsu Kaisen)," lontarnya diiringi tawa renyah. "Hasilnya bagus banget, jadi Sukuna versi muslimah!"

Festival Jejepangan yang Lengkap

Gantungan kunci berbentuk aneka karakter anime yang lucu-lucu. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Vibes budaya pop Negeri Sakura memang begitu kentara dalam festival budaya yang digelar para mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jepang Unnes tersebut. Laiknya Azzahra, saya juga dibuat takjub dengan seluruh pernak-pernik jejepangan yang bertebaran di tiap sudut venue.

Hal ini juga didukung oleh para pengunjung yang sebagian mengenakan kimono tipis atau yukata. Mereka terlihat kompak dengan para cosplayer yang tampil all out mengenakan segala aksesori dan properti wajib karakter yang mereka perankan.

Suasana tersebut kian terasa dengan pelbagai stand suvenir dan jajanan khas Jepang yang tersebar di sekitar venue serta tarian tradisional Jepang "Odori" yang ditampilkan secara kolosal di depan panggung utama. Mirip matsuri festival di Jepang beneran deh pokonya!

Ketua Panitia Rayana Ustadi Al Ghofaro mengatakan, panitia memang sengaja ingin menghadirkan segala hal berbau Jepang dalam festival bertajuk Shinsekai No Geeto yang berarti "Gerbang Menuju Dunia Baru" tersebut.

“'Nihon' itu artinya Jepang, sedangakan 'Matsuri' artinya festival. Jadi, melalui festival ini, kami memang kepengin menonjolkan budaya Jepang agar lebih dikenal banyak orang, Mbak,” terang cowok yang akrab disapa Rayana itu.

Nilai Positif Budaya Jepang

Pemenang dari lomba makan ramen yang diikuti banyak pengunjung ini akan mendapat hadiah menarik dari panitia. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Rayana mengungkapkan, budaya Jepang perlu diperkenalkan ke orang-orang di Indonesia karena banyak nilai positif yang ada di dalamnya. Menurutnya, sebagai negara maju, negeri yang dikenal karena teknologi mutakhirnya itu mampu mempertahankan budaya di tengah modernitas.

“Menurut saya, Jepang termasuk negara maju yang memiliki banyak nilai positif untuk ditiru, termasuk budayanya,” tutur Rayana di sela-sela kesibukannya mengawal jalannya festival.

Dengan banyaknya pengunjung yang berasal dari mahasiswa di luar prodi Bahasa Jepang, dia berharap keberadaan festival ini mampu membuat mereka menemukan banyak hal menarik dari budaya Jepang yang ditampilkan.

"Semoga para pengunjung menemukan passion-passion baru setelah menyaksikan sendiri budaya Jepang yang kami hadirkan," tandasnya.

Oya, selain menampilkan vibes "Jepang", festival yang berlangsung seharian ini juga dimeriahkan dengan berbagai rangkaian acara mulai dari lomba makan ramen, cosplay, coswalk, hingga cover lagu anime.

Acara ini juga dimeriahkan oleh beberapa bintang tamu, yakni Giga of Spirit, Equivalent, Noyushimi, Kohi Sekai, Moverave, dan Vie Mei Yang. Hm, menarik banget, kan? (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: