BerandaTradisinesia
Minggu, 2 Sep 2023 13:22

Mengenal Kopi Poro, Kopinya Para Priyayi Demak

Seorang suronoto (abdi dalem) mengolah biji kopi yang akan dijadikan kopi poro Demak. (Ayosemarang/Zaidi)

Sekitar seabad yang lalu, kopi poro hanya disajikan kepada kaum priyayi Demak. Tapi, kini kopi tersebut bisa dicicipi siapa saja. Seperti apa ya kisah menarik dari kopi ini?

Inibaru.id – Salah satu primadona dalam kegiatan Catur Sasangka yang digelar di lingkungan Pendopo Notobratan, Kadilangu, Demak pada Sabtu-Minggu (26-27/8/2023) lalu adalah kopi poro yang ada di Pasar Ndoro Bei. Kopi ini disebut-sebut sebagai kopi kaum priyayi Demak pada seabad yang lalu.

Omong-omong, Pasar Ndoro Bei digelar dengan konsep klasik layaknya pasar pada masa jaya Kesultanan Demak. Penamaan pasar ini juga berasal dari seorang tokoh legendaris yang merupakan ahli waris Kasepuhan Kadilangu, yaitu Raden Hanga Bei.

Balik lagi ke kopi poro, Bupati Demak Eistianah sempat mencicipinya di Pasar Ndoro Bei. Di sana, minuman ini disandingkan dengan kuliner khas Demak lainnya seperti nasi ndoreng dan jamu coro.

“Kopi poro punya cita rasa khas yang nggak kalah enak jika dibandingkan dengan kopi klothok atau kopi daerah lainnya. Saya harap kopi ini bisa hadir di seluruh rumah makan atau angkringan yang ada di hadir ke depannya,” terang Eisti sebagaimana dilansir dari Demakkab, Selasa (29/8).

Memangnya, seperti apa sih sejarah kopi poro di Demak sampai-sampai dianggap sebagai kopi kaum para priyayi di sana? Ceritanya begini. Sekitar seabad yang lalu, kopi ini dibuat para abdi dalem atau suronoto Notobratan dan hanya disajikan bagi tamu-tamu agung atau para ahli waris Sunan Kalijaga.

Sejumlah orang menikmati kopi poro di Pasar Ndoro Bei. (Demakkab)

Salah seorang suronoto yang masih aktif hingga sekarang, Rikhwan, menyebut kopi ini mulai diperkenalkan ke masyarakat umum pada 2022. Ternyata, biji kopinya nggak berasal dari Demak, melainkan dari Temanggung dan Wonosobo. Tapi, pengolahan biji kopinya dilakukan di Kota Wali.

“Cara pengolahannya masih tradisional semua, nggak ada yang memakai mesin. Biji kopinya disangrai di wajan kuali. Kalau sudah matang, kita tumbuk secara manual,” jelas Rikhwan.

Di sisi lain, salah seorang ahli waris Sunan Kalijaga Raden Zulferdi Triharimurti mengaku baru mengenal kopi poro saat main ke Pendopo Notobratan. Para suronoto yang merekomendasikannya. Karena pada dasarnya sudah gemar minum kopi, Raden Zulfredi langsung suka dengan kopi tersebut. Dia pun langsung mencari tahu lebih detail terkait kopi ini dan menemukan sejumlah fakta menarik.

“Ternyata kopi poro itu akronim dari ‘poro abdi – poro priyayi’. Dulu dibuat di Pawong Ageng Pendopo Notobratan oleh para suronoto yang memang bertugas membuat wedang dengan racikan kopi, kelapa, dan beras, disangrai dengan wajan tanah liat, dan tungku pawon,” ucap Raden Zulfredi sebagaimana dilansir dari Ayosemarang, Senin (28/8).

Kombinasi kopi, kelapa, dan beras inilah yang membuat rasa dari kopi ini jadi lebih gurih dan menarik. Oleh karena itulah, Raden Zulfredi terpikir untuk memperkenalkannya sebagai kuliner khas Demak yang bisa dicicipi siapa saja.

kalau kamu penikmat kopi, pastikan juga mencicip kopi poro dari Dema ini ya, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: