inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Sumur Samsuri di Demak Jadi Penolong Warga yang Alami Kekeringan
Selasa, 29 Agu 2023 09:27
Penulis:
Bagikan:
Ilustrasi: Sumur Samsuri di Demak jadi jujugan banyak warga saat musim kemarau. (Oasisteknik)

Ilustrasi: Sumur Samsuri di Demak jadi jujugan banyak warga saat musim kemarau. (Oasisteknik)

Sumur Samsuri di Demak nggak pernah kering meski musim kemarau mencapai puncaknya. Banyak warga yang akhirnya mendatangi sumur tersebut saat kekeringan parah melanda.

Inibaru.id – Banyak tempat di Indonesia yang mengalami masalah kekeringan parah di musim kemarau seperti sekarang ini. Salah satu wilayah yang mengalaminya adalah Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Untungnya, di sana ada sebuah sumur yang nggak pernah kering dan bisa dijadikan solusi bagi warga yang membutuhkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Sumur tersebut berada di tanah milik Samsuri, warga Desa Megarsari, Kecamatan Karanganyar. Karena itulah, warga sering menyebutnya sebagai sumur Samsuri. Menurut cerita si pemilik sumur, sudah 20 tahun sumur ini jadi jujugan warga dari berbagai wilayah yang membutuhkan air saat musim kemarau.

“Airnya dipakai banyak warga dari Kecamatan Karanganyar, Dempet, dan Demak. Biasanya sih dipakai untuk minum saja. Tapi pas musim kemarau pas air susah begini, banyak yang memakainya untuk mandi dan masak juga,” ucap Samsuri sebagaimana dilansir dari Betanews, Sabtu (12/8/2023).

Karena yang membutuhkan airnya banyak, Samsuri pun sudah terbiasa melihat antrean warga di dekat sumurnya. Dia pun memperkirakan sejak Juni sampai Agustus 2023 ini, per hari sumur tersebut menyuplai air hingga 8.000 jeriken atau sebanyak 30 kubik air.

Samsuri juga membebankan biaya untuk setiap jeriken air yang didapat dari sumurnya. Tapi, biayanya sangat murah, yaitu Rp400 per jeriken yang isinya bisa mencapai 33 liter. Biaya itu untuk kebutuhan perawatan sumur tersebut.

Ilustrasi: Warga mengantre untuk mendapatkan air. (Rri/Agus Pambudi)
Ilustrasi: Warga mengantre untuk mendapatkan air. (Rri/Agus Pambudi)

Salah satu warga yang hampir setiap hari datang ke sumur Samsuri adalah Satriman, warga Woneketingal yang berjarak sekitar 6 kilomter dari sumur tesebut. Dia datang dengan kendaraan bak terbuka roda tiga yang mampu menampung cukup banyak jeriken air.

“Saya setiap hari ke sini untuk mengambil air yang dibutuhkan masyarakat Wonoketingal. Soalnya di sana sudah kekeringan semua jadi nggak bisa masak dan mandi. Air PDAM juga telat,” ungkap Satriman.

Setiap harinya, dia mengambil 200 jeriken air dari sumur Samsuri. Karena kendaraannya hanya muat 50 jeriken sekali angkut, dia pun bolak-balik dari Wonoketingal ke sumur Samsuri 4 kali setiap hari. Di desa tempat tinggalnya, air tersebut dia jual dengan harga Rp3.500 per jeriken.

Warga lainnya, Khayat, datang dari Desa Cangkring yang berjarak sekitar 4 kilometer dari sumur Samsuri. Meski di desanya nggak mengalami kekeringan, dia rutin mengambil air dari sumur Samsuri karena air di desanya asin sehingga nggak bisa dipakai untuk minum.

“Saya ambil sampai 1.500 liter air per hari, lalu saya jual ke warga untuk minum. Per jeriken bisa dipakai sampai tiga hari per KK,” cerita Khayat.

Kok bisa sumur Samsuri nggak pernah kering dan menyuplai begitu banyak air di musim kemarau? Kalau menurut Samsuri, sumurnya memang mampu mencapai jaringan air tanah dengan kedalaman sampai 80 meter. Airnya juga berkualitas karena pernah dicek di laboratorium.

Semoga saja sumber air di sumur Samsuri tetap melimpah sehingga bisa menjadi solusi bagi warga Demak dan sekitarnya saat musim kemarau seperti sekarang ini, ya, Millens. (Arie Widodo/E10)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved