BerandaTradisinesia
Selasa, 20 Jun 2022 18:36

Menarik, Asal-usul Penamaan Kampung di Yogyakarta!

Kampung Ketandan, kampung yang terletak di sekitaran Malioboro ini merupakan salah satu kampung etnis Tionghoa di Yogyakarta. (Krjogja)

Serba-serbi Yogyakarta memang selalu mengasyikkan untuk dikulik. Nggak cuma aneka kuliner enak atau sudut kota yang kerap bikin kangen, asal-usul penamaan kampung di Kota Pelajar ini juga menarik untuk dibahas.

Inibaru.id – Membicarakan Yogyakarta memang nggak ada habisnya. Kampung-kampung di kota yang selalu ngangenin ini juga punya toponimi atau asal-usul penamaan yang menarik.

Ada kampung yang namanya berasal dari nama tanaman, tempat tinggal abdi dalem, etnis tertentu, sampai hal-hal yang random sekalipun.

Berikut beberapa nama kampung yang Inibaru.id cukil dari salah satu referensi:

Kampung dengan Nama Flora

Pertama, salah satu asal-usul penamaan kampung di Yogyakarta adalah dari sebuah tanaman. Lempuyangan, begitu kampung ini disebut. Letaknya nggak jauh dari Stasiun Lempuyangan dan berada di Kecamatan Danurejan. Lempuyangan merupakan sebuah tumbuhan yang akar rimpangnya biasa diolah sebagai jamu.

Ada juga ada juga Kampung Gambiran di Kecamatan Umbulharjo. Dinamakan Gambiran karena dulu di wilayah ini Kampung Gambiran banyak ditumbuhi oleh pohon gambir. Masyarakat Jawa sering menggunakan daun dan ranting pohon gambir yang sudah dikeringkan dan digunakan sebagai pelengkap nginang.

Nama Komunitas Etnis

Yogyakarta dan nama kampung nan unik yang nggak bisa dipisahkan. (Shutterstock/khafidmukriyanto)

Beberapa toponimi kampung-kampung di Yogyakarta berasal dari komunitas etnis yang tinggal di wilayah tersebut. Salah satunya adalah Kampung Ketandan. Kampung ini merupakan sebuah kampung pecinan di Kecamatan Gondomanan.

Dikenal teliti, Sri Sultan Hamengkubuwono memercayakan urusan perpajakan kepada orang Tionghoa ini. Nggak hanya petugas pajak, wilayah Ketandan juga dihuni oleh pedagang dan pengrajin Tionghoa.

Hunian Abdi Dalem

Salah satu contoh kampung abdi dalem adalah Kampung Sosromenduran yang ada di Kecamatan Godongtengen. Di kampung ini pernah tinggal seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta bernama Kanjeng Raden Tumenggung Sasramendura.

Selain itu, ada lagi Kampung Wijilan yang dulu dekat dengan tempat tinggal abdi dalem bernama Kanjeng Raden Tumenggung Wijil. FYI, kampung ini sekarang terkenal sebagai sentra gudeg.

Penamaan Lainnya

Selain dari toponimi kampung Yogyakarta di atas, banyak penamaan kampung yang berasal dari pekerjaan penduduknya, nama kerajinan, dan lain-lain. Kalau dipelajari, terdapat beberapa pola yang ditemukan dalam penamaan kampung-kampung di njeron (dalam) benteng maupun njaban (luar) benteng Keraton Yogyakarta.

Penamaan kampung di dalam benteng bisa diambil dari nama pangeran/putri/bangsawan, seperti (Kampung Kadipaten, Panembahan), kampung keahlian abdi dalem (Pandean, Gamelan), kampung abdi dalem jabatan (Mantrigawen), kampung abdi dalem kesatuan prajurit (Langenastran), kampung flora (Ngasem, Sawojajar), kampung bangunan (Taman), kampung petilasan (Segaran, Pulo), dan kampung rupabumi (Panggung).

Toponimi kampung-kampung di luar benteng juga memuat unsur seperti di atas, seperti kampung tambahan aktivitas (Kampung Pingit, Macasan), kampung komunitas etnis (Sayidan), kampung pekerjaan penduduk (Tukangan, Ngupasan), kampung benda kerajinan (Gampingan), kampung folklor (Kintelan, Jenggotan), kampung pola permukiman (Kotabaru), dan kampung harapan (Tegalmulyo, Tegalsari).

Hm, menarik ya? Kalau asal-usul nama kampungmu gimana, Millens? (Kom/IB31/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: