Inibaru.id – Kesenian reog Ponorogo dalam beberapa hari terakhir jadi perbincangan hangat warganet. Maklum, negara tetangga, Malaysia, kabarnya berencana mengajukan klaim kesenian ini ke badan PBB UNESCO. Kontan, warga Ponorogo pun nggak terima.
Wakil Duta Besar Malaysia di Jakarta Adlan Mohd Shaffieq angkat bicara terkait hal ini. Usai meminta informasi dari Kuala Lumpur, dia memastikan Malaysia sama sekali nggak berniat untuk mengajukannya.
“Sudah berdiskusi dengan pusat mengenai ini. Berdasarkan informasi awal, Malaysia tidak berniat mengajukan reog Ponorogo ke UNESCO sebagai milik kami,” ujar Adlan, Selasa (12/4/2022).
Omong-omong ya, Millens, kali ini kita nggak membahas lebih jauh soal polemik reog Ponorogo, melainkan membahas soal sejarah dan asal-usul nama Ponorogo yang ternyata cukup menarik.
Sejarah Terbentuknya Ponorogo
Sejarah kabupaten yang dikenal dengan kuliner satai dan keberadaan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor ini tercatat dalam Babad Ponorogo yang dibuat oleh Poerwowidjojo pada 1997 lalu. Dalam buku ini, disebutkan kalau adipati pertama dari Kadipaten Ponorogo adalah Bathoro Katong.
Peneliti sejarah Rido Kurniati menjelaskan nama asli dari Bathoro Katong, yakni Lembu Karnigoro. Dia adalah adik dari Raja Demak Raden Patah serta salah satu dari lima putra dari Prabu Brawijaya V.
Sebelum resmi jadi kadipaten, Bathoro Katong bersama dengan Selo Aji dan Ki Ageng Mirah berusaha membangun permukiman penduduk yang kini berlokasi di Dusun Plampitan, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan. Sejak 1482 sampai 1486, Bathoro Katong melakukan pendekatan dengan sesepuh di wilayah sekitar, yakni Ki Ageng Kutu dan penduduknya. Mereka melakukan sosialisasi terkait adanya kadipaten baru di wilayah Wengker.
Baca Juga:
Asal Nama Tegal dari Bahasa Portugis?Barulah pada 11 Agustus 1496, kadipaten ini resmi berdiri. Tanggal ini sampai sekarang ditetapkan sebagai hari jadi Ponorogo. Nah, yang pertama dilantik jadi adipati tentu saja adalah sang Bathoro Katong.
Asal-Usul Nama Ponorogo
Usai membahas sejarah terbentuknya kabupaten ini, kali ini kita membahas asal-usul namanya. Kalau soal ini, juga masih terkait dengan Bathoro Kalong. Hanya, dia mendapatkan nama ini usai bermusyawarah dengan Selo Aji, Ki Ageng Mirah, dan Joyodipo.
Musyawarah berlangsung pada hari Jumat, tatkala bulan purnama bersinar di sebuah tanah lapang. Nama yang dipilih adalah Pramana Raga dari kata “praman” yang berarti kekuatan atau rahasia hidup dan “raga” yang berarti badan. Artinya, tentu saja di dalam setiap tubuh manusia ada kekuatan untuk berbuat baik.
Lambat laun, penyebutan Pramana Raga yang panjang berubah menjadi Ponorogo dan bertahan hingga sekarang.
Kamu pernah main ke Ponorogo belum nih, Millens? (Kom/IB09/E05)