Inibaru.id - Sejarah kota Semarang nggak bisa dilepaskan dari nama Pandanaran. Tokoh Islam dengan nama Ki Ageng Pandan Arang ini dikenal sebagai adipati Kabupaten Semarang yang pertama. Nggak hanya menjadi adipati Kabupaten Semarang yang perdana, dia juga menjadi tokoh penyebar agama Islam di wilayah Semarang.
Ahli Sejarah Tri Subekso mengatakan, kisah Ki Ageng Pandan Arang dan hubungannya dengan Semarang masih dijadikan narasi resmi di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. “Ki Ageng Pandan Arang menjadi pelopor atau pembuka wilayah di Semarang,” tutur Tri dalam Jelajah Sejarah Hindu Budha Semarang pada Minggu (6/10) lalu.
Pemakaman Ki Ageng Pandan Arang di Jl Mugas Dalam No. 6 Semarang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
Dalam kunjungan ke makan Ki Ageng Pandan Arang tersebut, peserta turut ditunjukkan berbagai peninggalan sejarah. Salah satunya adalah lambang Kabupaten Semarang pertama. Agus Krisdiono, juru kunci makam Ki Ageng Pandan Arang menunjukkan kepada peserta lempengan kayu dengan ukiran menyerupai gunungan wayang dengan puncak bertuliskan lafaz Allah dalam bahasa Arab. “Ini logo Kabupaten Semarang pertama kali,” kata Agus.
Meski nggak dijelaskan secara pasti maknanya, tapi lambang Kabupaten Semarang yang berada di makam Ki Ageng Pandan Arang ini berbeda jauh dengan logo Kota Semarang dan Kabupaten Semarang saat ini.
Sejarah Ki Ageng Pandan Arang dalam hubungannya dengan Semarang pun punya berbagai versi dari berbagai pengamat sejarah. Hasilnya, ada dua tanggal yang ditengarai sebagai Hari Jadi Semarang yaitu 2 Mei dan 15 Maret. Selanjutnya, 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Semarang dan 15 Maret sebagai Hari Jadi Kabupaten Semarang.
Logo Kabupaten Semarang pertama yang dipamerkan di kompleks makam Ki Ageng Pandan Arang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
O ya, acara ini merupakan napak tilas perjalanan penyebaran Hindu Budha di Kota Semarang dan sekitarnya dengan mengunjungi situs candi dan terduga candi.
Makam Ki Ageng Pandan Arang menjadi tempat untuk menengok kembali sejarah Semarang yang bermula pada 400 hingga 500 tahun yang lalu. Kamu juga bisa lo berkunjung ke makam yang terletak di Jl. Mugas No. 6 Semarang mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB.
Selain bisa berziarah, kamu bisa sekaligus belajar sejarah dengan melihat berbagai benda peninggalan yang dipamerkan di komplek makam. (Zulfa Anisah/E05)