BerandaTradisinesia
Minggu, 30 Mar 2024 09:00

Masjid Baiturrahman Grobogan; Nggak Pernah Kebanjiran meski di Pinggir Sungai Lusi

Masjid Baiturrahman yang ada di Menduran, Brati, Grobogan. (Google Street View)

Meski lokasi Masjid Baiturrahman ada di pinggir Sungai Lusi yang melintasi Desa Menduran Kecamatan Brati, masjid ini nggak pernah kebanjiran tiap kali sungai ini meluap. Kok bisa, ya?

Inibaru.id – Tahun 2024 belum genap berjalan penuh 3 bulan, tapi Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sudah dua kali dilanda banjir besar. Kota Purwodadi juga sudah beberapa kali tergenang tatkala hujan lebat tiba. Tapi, ada satu tempat yang nggak merasakan bencana tersebut, yaitu Masjid Baiturrahman yang berlokasi di Desa Menduran, Kecamatan Brati. Padahal, lokasinya ada di pinggir Sungai Lusi, lo.

Asal kamu tahu ya, Sungai Lusi adalah sungai terbesar yang mengalir di Kabupaten Blora, Grobogan, Kudus, dan Demak. Panjangnya sekitar 234 kilometer. Nah, salah satu penyebab banjir besar yang melanda Grobogan, Kudus, dan Demak beberapa kali pada awal tahun ini adalah meluapnya sungai tersebut.

“Alhamdulillah masjid nggak pernah kebanjiran saat banjir besar di Grobogan,” ungkap Gus Lizamuddin Kafi, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al Marom yang berada di satu lokasi dengan masjid tersebut sebagaimana dilansir dari Kompas, Jumat (29/3/2024).

Menurut ceritanya, masjid ini adalah peninggalan dari ulama besar dari Madura, Ki Ageng Kafiluddin. Diperkirakan, masjid ini dibangun pada abad 1700-an. Sejak kali pertama berdiri hingga sekarang, masjid nggak pernah sekalipun terendam meski aliran Sungai Lusi cukup besar dan meluap di tempat lain.

Meski lokasinya ada di pinggir Sungai Lusi, masjid ini nggak pernah kebanjiran. (Googleuser/Anjar M)

Gus Lizam yang merupakan keturunan ke-delapan dari Ki Ageng Kafiluddin juga bercerita bahwa awalnya masjid ini dibangun mirip dengan Masjid Menara Kudus. Oleh karena itulah, pada masjid tersebut, kamu masih bisa melihat tiga menara masjid yang terbuat dari batu bata merah. Keberadaan gerbang dengan bahan serupa juga menandakan bahwa masjid tersebut mengadaptasi bangunan karya Syekh Jafar Shodiq atau Sunan Kudus.

“Memang masjid ini sudah beberapa kali diperbaiki. Tapi, sebagian bangunannya masih asli sebagaimana kali pertama berdiri. Pada 1998 lalu, pakar konstruksi dari Jepang sempat datang dan terkejut karena menurutnya, seharusnya bangunan asli yang sudah berusia ratusan tahun rusak. Tapi nyatanya masih kokoh. Aslinya mirip dengan Masjid Menara Kudus dengan bata merah dan kayu jati. Tapi dulu pertimbangan leluhur minta untuk dilapisi tembok,” terang Gus Lizam.

O ya, meski kini memiliki empat tiang utama pada bagian tengah, dulu hanya ada satu tiang utama di bagian tengah Masjid Baiturrahman.

“Tiang itu jadi ciri khas Masjid Jawa yang digunakan untuk pertemuan para wali. Sudah banyak tokoh agama yang mengulas ini,” lanjut Gus Lizam.

Wah menarik banget ya bangunan Masjid Baiturrahman yang ada di desa Menduran, Kecamatan Brati ini. Selain bersejarah dan masih memiliki bagian bangunan yang asli dari ratusan tahun yang lalu, sepertinya masjid ini dibangun dengan perencanaan yang hebat sehingga bisa selalu terhindari dari bencana banjir, Millens. Yuk kapan kita main dan beribadah di masjid ini? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: